Perempuan berkacamata dengan nama lengkap Yayah Uryanti ini lahir dan tumbuh hingga jenjang sekolah menengah atas di Kota Serang, Banten. Akrab dipanggil Yayah, alumni Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka Jakarta ini merupakan pendidik yang juga konsen pada isu psikologi dan kesehatan mental.

Selama menempuh studi sarjana, Yayah aktif melibatkan diri dalam kegiatan organisasi internal dan eksternal kampus. Selain diamanahkan sebagai Sekretaris Kementerian Luar Negeri BEM Universitas, ia juga mengembangkan kompetensinya di Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) sebagai Kepala Korps Pemandu Kader di Jakarta Timur. Bersamaan dengan akhir studinya, Yayah terlibat di Tim Kajian Papua dalam Komisi Politik PPI Dunia, mengelola informasi dan memfasilitasi pelajar Papua dalam diskusi pendidikan.

Di ranah lainnya, penggemar karya fiksi yang pernah menjuarai beberapa kompetisi menulis puisi tingkat lokal dan Nasional ini mengabdikan waktunya sebagai relawan pendidikan di wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu. Pasca menuntaskan pengalaman magang menjadi konselor untuk TKI di PWNI KBRI Singapura, Yayah memutuskan bekerja sebagai guru Bimbingan dan Konseling di SMAN 69 Jakarta dan bergabung dalam Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Kepulauan Seribu sebagai Tim Advokasi Perlindungan Anak.

Panggilan nurani untuk menghibahkan segenap kemampuan diri, membawa seorang Bipolar Survivor ini untuk mengabdi selama satu tahun bersama Indonesia Mengajar. Keyakinan bahwa memberi adalah proses menabung kebaikan untuk diri sendiri, mendorong Yayah untuk membersamai masyarakat di daerah penempatan dan berbagi kebahagiaan, gagasan, serta impian perihal pendidikan yang lebih baik. Saat ini Yayah ditempatkan sebagai Pengajar Muda di SDN Bulu Ara, Desa Bulu Ara, Kabupaten Aceh Singkil.