info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Episode dua - [ Perjalanan Memulai ]

Yayah Uryanti 17 Desember 2021

“Ke mana Tuhan akan memperjalankan saya?”
 


Pertanyaan yang terus berulang di tengah ekspektasi dan nol ekspektasi, sekaligus. Ya, selama mengenal @ind_mengajar , saya diperkenalkan pada konsep zero expectation, menghilangkan segala bentuk harapan pada hal-hal diluar kendali kita yang dinilai tidak realistis. Sayangnya, saya sulit berhenti, bahkan pada sesuatu yang utopis. Seperti kata Shakespeare, "Expectation is the root of all heartache". Harapan adalah akar dari semua sakit hati. Dan, itulah alasan mengapa perlu menihilkan ekspektasi. Toh, hal itu jelas berbeda dengan harapan. Saya belajar untuk itu.

Malam pada tanggal 7 Februari 2021, semua fantasi dan ilusi tentang pulau mana yang akan saya tempati selama setahun mendatang, berakhir. Ruangan gelap, remang cahaya lilin, senandung Tanah Airku mengisi tiap sudut malam itu. Potongan-potongan peta disusun. Tetap saja, tidak ada yang bisa dilakukan selain menerka. Kami buta peta.
"Yapen!"
"Bukan."
"Ini kayaknya daerah Timur."
"Bukan."

Ternyata, puzzle itu bernama ACEH SINGKIL. Jauh dari apa yang diperkirakan. Memandang ke Timur, tetapi kaki akan dilangkahkan ke ujung Barat negeri ini.

Bagaimana perihal hati?
Jika ada ribuan emosi, mungkin itu yang bermunculan. Juga ratusan alasan yang menyertainya. Kecewa. Sedih. Haru. Bingung. Senang. Syukur. Sekali lagi, ini perkara bagaimana diri mengelola ekspektasi.

"Ini bukan soal seberapa jauh kamu melangkah, tapi seberapa bermanfaat kamu di sana." Seseorang berkata.

Dan, pada akhirnya saya meyadari bahwa menjadi Pengajar Muda bukan hanya soal jauh-dekat kita berkelana, tetapi bagian dari perjalanan memulai. Mulai kembali melanjutkan titah sebagai manusia, yang sedianya mampu berderma dengan segala upaya sekalipun sedang papa. Juga, memulai perjalanan sebagai seorang hamba, yang merengkuh erat keridaan segala ketetapan dan keikhlasan di tiap amalan.

Hari ini dan ratusan hari ke depan saya sedang, sekaligus, akan ada di antara dua perjalanan: Berjalan lebih jauh, mengakselerasi diri lewat pengalaman; berjalan lebih dalam, membaca tiap pemaknaan.

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua