Episode Tujuh - [ Sebuah Identitas ]
Yayah Uryanti 22 Desember 20211/4/2021. Pagi itu sekolah ramai, meskipun guru yang hadir baru berbilang jari. Anak-anak yang usai melakukan senam bersama berlari berhamburan menuju gerbang sekolah. Riuh sambil melambaikan tangan.
Menilik sisi lain, enam siswi lengkap dengan seragam merah putih dan masker merahnya duduk rapi di dalam sebuah mobil kijang. Wajah mereka riang, tapi terselip sedikit raut tegang. Melongok ke jendela mobil, balas melambaikan tangan.
Kamis kala itu, Yumei dan lima kawannya bersiap mengikuti Kompetisi Sains Nasional tingkat UPTD SPF Wilayah II Aceh Singkil.
"Tolong kalian hafalkan ya nama sekolah kita, 'UPTD SPF SD Negeri Bulu Ara'. Jangan lupa tulis nama dan asal sekolah." Pesan ibu kepala sekolah satu hari sebelumnya.
Enam sekawan itu mengangguk berulang. Malam harinya mereka ke rumahku sambil menyodorkan sebuah buku. "Bu, tolong tuliskan nama sekolah kita ya di sini, biar nggak lupa."
Sungguh, mereka benar mengupayakan untuk mengingat identitas itu.
--
Teman, tidakkah kita yang seringkali abai pada identitas diri? Siapa, dari mana berasal. Terlebih Aku, jarang mawas diri untuk mengingat hal itu. Suatu kali, pertanyaan itu muncul. Siapa Aku?
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللهِ. (سورة مريم: ٣٠)
Ingat kisah itu?
Bagaimana seorang Isa 'alaihissalam putera Maryam yang masih dalam buaian mengungkap pengakuan diri sebagai hamba Allah, tanpa penisbatan terhadap yang lain.
Dan, ya, pada garis tauhid yang paling pokok, identitas sejatinya kita memang adalah seorang 'abdullah'. Dari mana berasal dan kepada siapa akan berpulang, tentu sudah tahu jawabannya.
Sesiapa yang mengenal diri, ia akan dituntun bagaimana mengenal Tuhan dan memperoleh apa-apa yang menjadi haknya. Lantas, bagaimana jika tidak?
--
Hhhmmm..
Pagi yang terik hari itu. Namun, siang beralih hujan dan angin kencang. Anak-anak telah usai berjibaku dengan soal. Mereka asyik duduk santai, membuka bungkus jajanan, lalu berbincang. Banyak hal diceritakan. Pengalaman baru yang cukup menegangkan sekaligus menyenangkan sepertinya. Hingga tiba saat di mana seorang muridku mendekat, lalu berbisik.
"Bu, tadi aku lupa nulis nama dan asal sekolah di lembar jawabannya."
"
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda