Syamrotun Faudiyah

Pengajar Muda VIII

Dia, biasa dipanggil Diyah. Setelah berhasil menyelesaikan studi Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo pada awal 2012 lalu, ia melanjutkan belajarnya dengan menjadi copywriter pada departermen promosi salah satu stasiun TV berita nasional di Jakarta.

Ketika mahasiswa, ia pernah terlibat dalam pembuatan kampanye kreatif, event, riset iklan dan merek, penerbitan buku dan kumpulan cerpen, juga film dokumenter. Senang menulis dan sempat menjabat sebagai pemimpin redaksi LPM Kentingan, sebuah lembaga pers di universitasnya. Salah satu juara Pemilihan Duta Wisata Banjarnegara 2008 ini, juga sangat tertarik pada kain dan pakaian tradisional Indonesia. Bersama adiknya, ia menyimpan keinginan mendirikan taman bacaan anak di kampung halamannya. Suka sekali makan mie dan membaca karya fiksi, hingga kini bahkan masih terpesona dengan kisah Srintil dan Gregor Samsa.

Ia berharap bisa belajar sambil mengajar dengan menyenangkan bersama murid-muridnya. Juga semoga adik-adiknya bisa merasakan hal yang sama. “Where the mind is without fear and the head is held high; Where knowledge is free; Where the world has not been broken up into fragments by narrow domestic walls...” Nukilan sajak penyair asal India, Rabindranath Tagore di atas, menjadi salah satu bekalnya berangkat menjadi Pengajar Muda di SDN 3 Rambang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Cerita dari Syamrotun Faudiyah

Lihat Cerita PM Lainnya