Anak pertama dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan keturunan Minahasa ini memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 2009 dengan predikat cum laude. Selama program sarjana, ia pernah menjalani kerja praktik di Total E&P Indonesie. Pada akhirnya, rasa keingintahuannya pada dunia riset membawanya ke Tokyo untuk melanjutkan program pasca sarjana selama 5 tahun di  Department of Metallurgy and Ceramics Science, Tokyo Institute of Technology atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tokyo Kogyo Daigaku (Tokodai).

Selama  menjalani studi, ia aktif menjadi pengurus Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) komsat Tokodai sebagai bendahara pada periode 2010 – 2011. Selain itu, ia juga pernah magang di lembaga penelitian National Institute for Materials Science (NIMS), Tsukuba, Japan. Kecintaannya pada anak – anak membawanya turut ambil bagian menjadi guru  sekolah minggu dan pendamping di kegiatan sukarela seperti English Camp dan pemulihan korban Tsunami di Jepang. 

Gadis ini percaya bahwa anak – anak bukan sekedar peserta didik, tetapi adalah jiwa, yang bukan hanya harus dididik dengan baik dan benar, tetapi harus juga disentuh hatinya dan dikasihi dengan sepenuh hati. Oleh karena itu di tahun 2016, Yori memberikan dirinya untuk mengajar anak – anak di SDN No. 002 Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.