Terharu pada Tiara

YorinaSarah Franscoise Lantan 24 Mei 2016

Sudah hampir setengah tahun saya mengajar sebagai guru agama di SDN 002 Sebuku, Desa Apas. Penugasan yang agak ragu saya terima karena mengaca pada kelayakan diri sendiri untuk mengajar mata pelajaran yang sulit ini. Saya sendiri bergumul untuk bukan hanya mengajarkan pengetahuan mengenai agama kepada anak – anak tetapi juga menanamkannya dalam hati mereka supaya terjadi perubahan sifat, sikap , cara pandang dan gaya hidup. Dalam beberapa kesempatan, jujur saya merasa sedikit “hopeless”. Ada satu kelas yang saya sendiri bingung menghadapinya, satu semester ini beberapa anak sikapnya belum juga menunjukkan tanda – tanda perubahan. Namun, hari ini saya merasa sungguh terhibur sekaligus terharu. Pada saat saya memberikan soal latihan kepada satu kelas, saya mendiktekan soal kepada mereka dan mereka menulis jawabannya di kertas jawaban. Sambil mendiktekan soal, saya juga sambil menuliskan jawaban pada buku saya. Di nomor – nomor terakhir paket soal, saya membalik dan melipat halaman sehingga jawaban saya bisa dilihat anak – anak. Tiba – tiba seorang anak berkata, “Bu, kelihatan, Bu.” Saya pun tersadar dan berkata, “Oh iya, terima kasih ya, Tiara.”

Diam – diam saya terharu. Terharu menyaksikan kejujuran sederhana seorang anak. Seperti namanya, Tiara, semoga batu – batu tindakan jujur terus menghiasi kehidupannya. 


Cerita Lainnya

Lihat Semua