Mateus lahir di Balige dan tumbuh besar di beberapa kota di Sumatera Utara. Dia meraih gelar Sarjana Desain dari Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Bandung (ITB). Selama berkuliah, dia menempa dirinya di beberapa organisasi kampus, salah satunya adalah Unit Kesenian Sumatera Utara (UKSU) ITB.

Di UKSU, Mateus berkesempatan melakukan sosialisasi perguruan tinggi ke beberapa sekolah di Tapanuli Selatan. Kegiatan itu menyadarkannya akan kondisi pendidikan yang kurang ideal di daerah. Kesadaran tersebut ditambah ketertarikannya pada seni budaya mendorongnya menjadi Ketua Umum UKSU ITB periode 2011-2012. Lewat kesempatan itu, Mateus dan timnya memberi warna baru di ITB dengan mengadakan Ulosvaganza, sebuah pameran dan diskusi ulos lintas generasi. Sebelum bergabung dengan Indonesia Mengajar (IM), Mateus bekerja di salah satu konsultan desain di Jakarta sekaligus menjadi relawan di Sahabat Anak Grogol. Bersama rekannya, Mateus juga menginisiasi Kedai Ide Sumut [kedesumut.org], sebuah wadah berisi gagasan solutif terkait Sumatera Utara.

Indonesia tidak butuh satu gerakan masif yang terstruktur, melainkan jutaan gerakan kecil yang dinamis tapi solutif. Konsep itulah yang kemudian mendorongnya untuk bergabung dengan IM dengan harapan dapat menciptakan pelita kecil di salah satu sudut Indonesia. Mateus akan memulai langkah tersebut dengan mengabdi SD GMIT Oeulu, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur periode 2015/2016.