Farah, begitu panggilan akrabnya, lahir dan tumbuh besar di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Selepas SMA Farah pindah ke Surabaya untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.

Selama kuliah, Farah aktif bergerak di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan juga organisasi jurnalistik di kampusnya. Salah satu moto hidupnya, carpe diem yang diambil dari kutipan buku Dead Poet Society karya N. H. Kleinbaum membuat Farah terus tergerak untuk meraih tiap kesempatan yang ada di organisasi, itulah yang membuatnya pernah mendapat amanah di Divisi Media BEM Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Unesa, Redaksi Majalah Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Unesa, serta Redaksi di Majalah Fakultas Bahasa dan Seni Unesa. Selain itu, Farah juga pernah menjadi salah satu penerima beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik di kampusnya.

Seiring waktu, pendidikan dan pengalaman yang didapatkannya sewaktu kuliah membuat Farah makin mencintai dunia pendidikan yang membuatnya memutuskan untuk mengajar di salah satu institusi pendidikan. Semakin dalam Farah masuk ke dunia pendidikan, semakin tergerak hatinya untuk terus mengabdikan diri memajukan Indonesia melalui bidang pendidikan, yang akhirnya juga mengantarkan pertemuannya dengan Indonesia Mengajar.

Dalam keikutsertaannya di Gerakan Indonesia Mengajar, Farah mendapatkan kesempatan untuk menjadi Pengajar Muda di SDN 02 Pasir Haur, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten periode 2013-2014.