Namanya adalah Asa Adetya Pamungkas, orang-orang biasa memanggilnya Asa. Ia datang dari sudut provinsi Jawa Tengah—Kabupaten Cilacap. Dilahirkan lebih dari seperempat abad silam, ia adalah seorang yang tertarik dengan dunia pendidikan.

Diawali dengan berkuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (Universitas Negeri Yogyakarta), Asa mulai memahami seluk-beluk pendidikan mulai dari hal-hal teknis yang terkait proses pembelajaran atau pun hal-hal lain seperti kondisi pendidikan di negara ini. Selama berkuliah Asa tidak hanya menghabiskan waktu di dalam kelas, ia juga mengikuti beberapa organisasi yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa.

Selesai berkuliah, Asa memutuskan untuk berkecimpung di dunia pendidikan sebagai seorang tenaga pendidik. Ia memulai perjalanannya di Sekolah Evans Indonesia, Kotabangun, Kutai Kartanegara. Lalu, ia melanjutkan langkahnya menjadi tenaga pendidik di Puhua School, Purwokerto. Dari sini, ia sudah mulai menyadari adanya kesenjangan dalam dunia pendidikan kita.

Setelahnya, Asa melanjutkan proses belajarnya dengan menjadi fasilitator di sebuah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di Yogyakarta, yaitu Sanggar Anak Alam. Dari sini, ia belajar banyak hal tentang bagaimana mengembalikan pendidikan kepada marwahnya yang benar-benar merdeka.

Berangkat dari pengalamannya di dunia pendidikan, Asa menyadari adanya ketimpangan pada dunia pendidikan di negara kita. Masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan akses dan kualitas pendidikan yang setara. Selain itu, sistem pendidikan yang ada belum sepenuhnya memerdekakan pikiran dari tiap individu yang ada di dalamnya.

Hal inilah yang membawa Asa berkeinginan menjadi seorang Pengajar Muda. Ia ingin langsung terjun untuk membersamai masyarakat tumbuh bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Ia juga ingin turut serta merawat mimpi anak-anak yang datang dari sudut-sudut Indonesia.