AndriRahmad Wijaya
Pengajar Muda XAndri lahir di Batusangkar, sebuah kota kecil di lembah Bukit Barisan. Anak pertama dari 3 bersaudara ini merupakan seorang sarjana dari jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB). Bercita-cita menjadi presiden NKRI, Andri banyak menghabiskan waktu kuliahnya dengan jalan-jalan sendirian mengenali Indonesia dan bangsanya.
Ketika menjadi mahasiswa, Andri aktif di Unit Kesenian Minangkabau(UKM) ITB dan Himpunan Mahasiswa Elektroteknik (HME) ITB. Saat menjabat sebagai Ketua Dies 38 UKM-ITB, Andri mendorong terjadinya kolaborasi mahasiswa perantauan Minangkabau di Bandung dalam bentuk sebuah buku bertema “Minangkabau: Rantau dan Dunia Usaha”. Peraih beasiswa prestasi ini juga menjadi salah satu pendiri dari Rumah Belajar HME-ITB yang dikhususkan untuk memberi bantuan pendidikan kepada anak-anak yang tinggal di bantaran sungai Cikapundung. Setelah menunaikan tanggung jawab di kampus, Andri terjun menjadi relawan di Rumah Belajar Sahaja Ciroyom, tempat ia berkenalan dengan lingkungan anak jalanan yang menginspirasi. Sebelum bergabung dengan Gerakan Indonesia Mengajar, Andri bekerja sebagai [software developer] di salah satu perusahaan teknologi multinasional, Oberthur Technologies.
Bagi Andri, menjadi Pengajar Muda adalah sebuah kesempatan. Kesempatan untuk menghidupi hidup, memberi, dan kemudian kembali. Kembali untuk kemudian memberi lagi karena hidup memang seperti itu? Selama setahun ke depan Andri akan mengabdi di SDN 09 Nanga Lungu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Cerita dari AndriRahmad Wijaya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda