Majalah Dinding

widodo Widodo 17 Februari 2018
Seperti biasa nya sekitar jam 7 pagi anak-anak sudah sampai di sekolah dan biasa nya akan masuk kekantor sekedar berbincang sama ku atau membaca buku cerita yang ku sediakan di dalam kardus diatas meja. Tapi pagi itu anak-anak terhenti langkah mereka asuk kekantor karena melihat sesuatu di kantor dinding sekolah mereka. Suara ketawa yang heboh, suara membaca yang masih mengeja dan suara yang lantang membaca terdengar oleh ku yang sedang duduk di dalam kantor. Ya anak- anak terdengar asyik melihat dan membaca cerita, pantun, puisi dan foto-foto yang ku tempelkan di Majalah Dinding yang baru pertama kali ada di sekolah mereka. “Pak.. pak.. teriak salah siswaku yang duduk di kelas 5 dari depan pintu kantor”. Kenapa kasim ? jawab ku seraya mendekati nya. Ini foto nya lucu, terus cerita ini bagus, pantun nya juga lucu, katanya nya sangat exited sambil menunjukan jari nya ke tempelan Majalah Dinding. Tadi saya sudah baca semuanya, lanjut nya. Bagus, besok kasim dan teman-teman yang lain belajar nulis cerita dan puisi ya , biar bisa di tempel di mading di sekolah kita. Siap pak jawab nya seraya meminta izin masuk ke kelas. Bulan November menjadi edisi pertama Majalah Dinding SDN Bajayau Tengah 1 di tebitkan, sekarang sudah edisi ke 6, dimulai dari edisi ke tiga anak-anak tidak hanya sekedar menjadi pembaca , namun mereka juga mengambil bagian sebagai penulis dimana hasil karya tulis mereka seperti pantun, cerita dan puisi ikut menghiasi Majalah Dinding kami. Kehadiran Majalah Dinding di sekolah menjadi salah satu pojok baca bagi anak-anak serta sebagai media motivasi bagi siswa-siswa di sekolah saat melihat dan membaca karya-karya teman mereka. Semoga anak-anak ini menjadi penulis yang ya nanti nya hebat nanti nya 

Cerita Lainnya

Lihat Semua