BAQUIS

widodo Widodo 5 Agustus 2017

Sore itu aku tergerak melangkahkan kaki mengambil motor untuk berkeliling desa ku yang terdapat sepanjang sungai Nagara. Desa yang kecil dan berpenghuni cukup padat ini seakan tak pernah sepi dari anak-anak yang hilir mudik sepanjang jalan berlari dan bermain bersama teman sebaya mereka.

Kumulai perjalanku dari bagian desa paling hilir, yaitu Desa Bajayau Baru, ini merupakan pemekaran dari desa Bajayau. Hanya perlu lima menit saja aku sudah sampai lagi di Desa Bajayau Tengah (tempat tinggal ku), tepat nya di RT. 1, sesaat aku terhenti melihat perkumpulan anak-anak yang sibuk memegang kayu masing-masing dan berdiri di tengah jalan. Pak Dodo kata salah satu anak yang lagi duduk di pinggirr jalan yang sedang menyaksikan teman-temannya, mendengar hal itu anak-anak melihat kearah ku sambil menyapa “pak Dodo, mau kemana pak” kata mereka. Ku majukan motor ku sedikit lagi.. set, aku berada di tengah-tengah kerumunan mereka. Bapak Cuma jalan-jalan aja jawabku, kalian lagi apa ? kok pada pegang kayu, Tanya ku sambil melirik kea rah tangan mereka yang memegang kayu dengan panjang kurang lebih 1 meter tersebut.

Ooh, “ini kita lagi main pak”.

Main apa ?

Main “ Baquis” pak.

Ooh, terus kayu nya di gunakan untuk apa ?

Ini kayu nya di gunakan buat mukul bola nya pak.

Hhh.. bolanya mana ? aku sambil melirik disekitar mereka namun taka da bola yang terlihat.

Ini pak.. jawab salah satu dari mereka sambil memperlihatkan botol susu bekas..

Ketika di sodorin botol bekas, aku lansung bengong melihat nya seakan tak percaya bahwa botol bekas itu adalah bola nya. “tapi sudahlah mereka memang anak-anak yang kreatif, pikirku”. Oh ya cara mainnya gimana ? sambungku semakin serius dengan permainan yang belum pernah kulihat seumur hidupku sebelumnya..

Pertama kita buat garis pak, kemudian kita hom pim pa untuk memilih siapa yang menunggu dan melempar bola, terus  yang lainnya berada di dalam garis. Yang pegang bola mulai melempar orang-orang yang berada di dalam garis, dan orang yang berada di dalam garis harus mengelak dari lemparan bola tersebut dan membuang bola tersebut jauh-jauh. Namun ketika orang yang di dalam garis terkena lemparan bola, maka dia harus keluar dan gentian melempar bola, begitu seterus nya.. jelas mereka sambil mempraktekkannya..

Ooh.. aku mengangguk-angguk tanda mengerti, sambil asyik melihat mereka memainkannya. Tidak terasa hampir satu jam aku melihat mereka bermain “Baquis” yang semakin lama semakin seru saja. Namun waktu sudah menunjukan pukul 18.00 sore yang berarti aku harus pulang karena sudah mau masuk waktu sholat magrib. Dengan begitu berakhir juga ceritaku tentang permainan unik dan asyik dari anak-anak muridku Desa Bajayau Tengah, sampai ketemu di cerita unik dan asyik lainnya.. J

Banyak hal-hal yang menarik disekitar kita. kita hanya perlu membuka mata dan hati untuk melihat dan menerimanya. Insya allah kita akan selalu tersenyum dan bersyukur dengan apa yang ada. Seperti hal nya saya yang terlalu tersenyum bahagia melihat tingkah laku anak-anak desa bajayau tengah yang super duper kreatif setiap harinya..

 

Salam dari Desa Bajayau Tengah.

Widodo

PM XIV HSS

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua