PM = Pengajar Masak
Wahyu Setioko 1 November 2012Salah satu kepanjangan dari PM selain Pengajar Muda ternyata adalah Pengajar Masak. Kisah ini bermula saat ibu angkatku di Dusun Panyal Pangan, Pulau Bawean ini sedang pergi ke dusun tetangga. Alhasil, aku mengobrak-abrik dapur karena terlampau lapar sepulang sekolah. Aku pun memasak nasi goreng seorang diri di dapur. Sekedar informasi, nasi goreng di Pulau Bawean ini disebut ‘nasi merah’. Yaa sesuai namanya, nasi goreng disini memang warnanya merah. Kalau dicampur nasi putih biasa, aku sampai tak tahan untuk hormat saat melihatnya, Merah Putih, Indonesiaku. Haha, entah bagaimana warnanya bisa merah seperti itu.
Singkat cerita, beberapa menit kemudian aku sudah melahap nasi goreng buatanku (warnanya cokelat kehitaman, bukan merah). Aku sengaja memasak banyak dan menyisakan mahakarya-ku (baca: nasi goreng) di dalam tudung saji. Malam harinya, saat aku membuka tudung saji kembali, nasi gorengku sudah lenyap. Habis beserta piringnya. Waktu terus berlalu, hari terus berganti. Hingga kemudian tersebar gosip di tetangga-tetanggaku, “Pak Koko jago masak nasi goreng”. Oyeah!.
Aku tak tahu bagaimana mekanismenya hingga gosip itu menyebar di tetangga-tetanggaku. Yang jelas, sejak saat itu aku diminta untuk MENGAJAR masak nasi goreng kepada kaum hawa sekitar rumah. Aku sempat aneh sendiri, tapi selama masih ada kata “Mengajar”, aku pikir itu masih kewajibanku. Akhirnya aku pun benar-benar mengajar masak nasi goreng (yang hitam loh, bukan nasi merah). Aku sempat bingung saat mengajar yang satu itu karena sampai ada pertanyaan, “Pak pakai kayu manis ga? Pakai pala ga? Pakai kemiri ga pak?”. HAH?!. Memang selama ini masak nasi gorengnya gimanaa?.
Singkat cerita lagi, nasi goreng buatan muridku (baca: gadis desa / ibu-ibu) selalu dicicipi para tetangga. Dan, di suatu pagi aku pernah mendengar celotehan mereka sambil ketawa-tawa, “Pak Koko, buatkan Saya nasi goreng dong buat sarapan”. Oke. Inilah PM. Pengajar Masak. Sekali Memasak, Setahun Mengajar Masak.
***
*) Belakangan aku baru tahu dari ibu angkatku mengenai peristiwa lenyapnya nasi goreng buatanku di dalam tudung saji dan awal mula tersebarnya gosip tentang aku dan nasi goreng. Ternyata nasi goreng di dalam tudung saji itu dihabiskan oleh tetanggaku, seorang gadis desa bernama Hasuna. Dan kata Hasuna ke orang-orang, nasi goreng Pak Koko enak. Oooh begiittuuu..
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda