Buku, Satu-satunya Jendela Dunia yang Mereka Punya

Wahyu Setioko 2 November 2012

         Sabtu, 29 September 2012 yang lalu merupakan hari berbahagia bagi kami, siswa/siswi, guru, dan kepala sekolah SDN 2 Kepuh Legundi, SDN 3 Kepuh Teluk, SDN 2 Kebun Teluk Dalam, SDN 4 Tanjungori, SDN 4 Teluk Jati Dawang dan SDN 4 Sidogedungbatu. Pasalnya, pada hari tersebut dilaksanakan acara penyerahan 3000 Buku dari Serikat Karyawan (Sekar) TELKOM kepada 6 sekolah di atas dalam program yang bertajuk Bakti Bagi Negeri (BBN). Acara tersebut berlangsung di ruang kelas sekolahku, SDN 2 Kepuh Legundi, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean.

               Aku mendengarkan dengan khidmat sambutan yang disampaikan oleh Bapak Dwi Anggara selaku Kabid OKK Sekar TELKOM Wilayah Jawa Timur.  Beliau mengatakan bahwasanya ada 2 Jendela Dunia untuk anak-anak. Yaitu Buku dan Internet. Melalui 2 media ini, anak-anak dapat memperoleh banyak pengetahuan dan motivasi untuk menggapai cita-citanya. Oleh karena itulah, Serikat Karyawan TELKOM memberikan 3000 buku untuk siswa/siswi kami. Terkait internet, beliau juga menyebutkan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan layanan TELKOM Speedy sebagai Jendela Dunia, seperti yang tertera pada seragam yang mereka pakai saat itu. Aku mengamini pernyataan tersebut dengan sedikit koreksi khusus.

        Di sini, di Dusun Panyal Pangan, Desa Kepuh Legundi, Pulau Bawean, Jendela Dunia hanya ada satu. Hilangkan saja kata “internet” dari daftar Jendela Dunia yang ada. Jangankan internet, keberadaan sinyal telepon satu bar saja sudah merupakan barang langka disini, apalagi internet. Jadi, hanya buku lah satu-satunya Jendela Dunia yang anak-anakku punya. Buku juga lah yang menjadi  teman setia mereka. Teman saat menunggu bel masuk sekolah, teman saat jam istirahat, teman saat bermain ungkit-ungkit kayu dari papan bekas, teman saat menghabiskan waktu di atas pohon. Ya, bukulah yang bersama mereka, bukan gadget canggih atau handphone-handphone pintar. Oleh karena itu, betapa senang dan antusiasnya mereka ketika mendapatkan buku-buku baru. Tanpa menunggu lama, buku-buku yang baru saja mereka terima dari Sekar TELKOM langsung dibuka dan diserbu oleh anak-anakku. Sejurus kemudian, mereka sudah bertebaran di berbagai sudut sekolahku untuk membaca buku-buku baru yang ada di tangan mereka. Pemandangan indah yang tak akan pernah aku lupakan.

          Terima kasih program Bakti Bagi Negeri dari Serikat Karyawan TELKOM. Buku-buku yang kalian berikan bukan saja menjadi Jendela Dunia bagi mereka. Lebih jauh dari itu, buku-buku tersebutlah yang menjadi Jembatan Penyambung Masa Depan mereka. Dari buku-buku yang mereka bacalah impian mereka bermula. Dari buku pula, cita-cita mereka bermula. Dan dari buku, masa depan mereka bermula. Masa depan yang jauh lebih baik dan bagus, sebaik dan sebagus buku yang Anda semua berikan. Mari kita tunggu bersama-sama 20-30 tahun mendatang, akan hadir buah dari niat baik dan ketulusan yang Anda tanam hari ini. Jangan kaget jika saat itu Anda menerima sepucuk surat yang berisi, “Terima kasih, karena buku dari Anda, hari ini aku menjadi pilot / astronot / ilmuwan / presiden, sama seperti yang ada di buku itu. Tertanda Putra/Putri Bawean”.

***

Salam Hangat dari bawah langit Pulau Bawean yang indah..

Wahyu Setioko.

Hanya seorang anak dusun.


Cerita Lainnya

Lihat Semua