Metode Unik Mendapatkan Sinyal

Wahyu Setioko 13 Juli 2012

Sinyal yang menghampar luas di langit-langit kota besar, kini terasa begitu berharga di dusun Panyal Pangan-ku tercinta ini di Pulau Bawean. Disini hanya ada satu provider nasional yang sinyalnya mampu mencapai dusunku yang terletak di atas gunung. Entah harus senang atau tidak, meskipun sinyal tersebut mampu mencapai dusunku, namun paling bagus hanya muncul 1 bar sinyal di layar handphone. Itupun hanya dapat ditangkap oleh handphone ‘titut-titut’ (sebutan masyarakat sini). Handphone keluaran baru dan canggih tak akan banyak berguna disini, sebaliknya handphone jadul dan sederhana justru mampu menangkap sinyal dengan baik.

Bicara tentang menangkap sinyal, lantas jangan dibayangkan hanya dengan menaruh handphone dimanapun maka sinyal akan muncul sendiri. Sangat tidak mungkin hal tersebut terjadi disini. Namun masyarakat memiliki beberapa metode untuk mendapatkan sinyal dan tetap menjaga komunikasi dengan koleganya di luar gunung. Akupun sempat mencoba metode-metode unik dan kreatif tersebut. Berikut aku paparkan beberapa metode yang biasa diterapkan disini, mungkin dapat pembaca lakukan juga apabila berada dalam kondisi yang sama, susah sinyal.

1. Pagar Makan Handphone

Metode yang pertama adalah dengan menggantungkan handphone ‘titut-titut’ Anda di sudut pagar rumah. Metode ini sebatas ampuh untuk menerima sms dan telepon masuk, namun tak dapat mengirim sms ataupun melakukan panggilan keluar. Hal ini dikarenakan sebenarnya pada kondisi normal handphone memang tidak mendapatkan sinyal, namun apabila ada angin berhembus yang secara kebetulan membawa dewi fortuna berupa sinyal, maka bersyukurlah karena handphone akan berbunyi apabila ada sms masuk. Tapi jangan harap Anda dapat membalas sms tersebut, karena sebelum Anda selesai mengetikkan sms balasan, sinyal tersebut telah pergi ke angkasa dengan tersenyum pada Anda.

Kondisi yang sama juga terjadi pada panggilan telepon, apabila kebetulan ada sinyal yang ‘mampir’ di handphone Anda, maka Anda dapat menerima telepon dari luar. Tapi AWAS !!! HATI-HATI !!!. Jangan lantas mengangkat handphone Anda yang tergantung indah di sudut pagar, atau Anda akan menyesal karena panggilan tersebut hanya meninggalkan tulisan “panggilan tak terjawab” di layar handphone Anda. Lantas bagaimana caranya mengangkat telepon masuk? Ya konsekuensinya adalah Anda harus rela berjongkok-jongkok ria sambil memonyongkan mulut Anda ke handphone yang tergantung di sudut pagar tersebut dan berbicara menggunakan loudspeaker. Pemandangan yang aneh sekaligus lucu, namun demi kepentingan komunikasi, hal seperti inipun harus dilakukan disini.

2. Handphone 17-an

Metode ini aku namakan handphone 17-an karena secara teknis cara untuk mendapatkan sinyal dengan metode ini mirip sekali dengan salah satu jenis perlombaan yang diadakan setiap peringatan 17 Agustus, yaitu lomba makan kerupuk. Tentu Anda dapat membayangkan dengan jelas bagaimana jika handphone Anda digantung dari atas atap dan berjejer secara paralel bersama handphone-handphone tetangga lainnya. Ketinggian handphone diatur sedemikian rupa agar sejajar dengan wajah Anda. Dan aku ingatkan sekali lagi, itu adalah handphone, bukan kerupuk, jadi jangan sampai termakan.

Metode handphone 17-an ini lebih ampuh dibanding metode Pagar Makan Handphone. Dengan metode 17-an ini, sinyal lebih mudah tertangkap karena handphone dan sinyal sama-sama mengudara (berada di udara), sinyalnya pun dapat bertahan SEDIKIT lebih lama. Namun setidaknya, dengan metode ini Anda dapat mengirim sms keluar dan tentu saja menerima sms masuk. Begitu pula dengan panggilan telepon, Anda dapat menerima panggilan dari luar dan melakukan panggilan keluar. Yang patut diingat adalah nasib Anda masih tergantung kehendak sinyal akan ‘mampir’ berapa lama di handphone Anda. Jadi sebaiknya Anda tidak perlu tersentak dan kesal sendiri apabila pembicaraan Anda di telepon tiba-tiba terhenti karena sinyalnya sudah pergi tanpa pamit.

Keampuhan metode 17-an tentunya diimbangi dengan beberapa kekurangan yang dimilikinya. Pertama, apabila cuaca hujan, maka layaknya jemuran, Anda harus mengangkat ‘jemuran’ handphone Anda ke dalam rumah dengan berat hati. Dan komunikasi pun tak dapat dilakukan hingga cuaca cerah kembali, kecuali jika Anda rela handphone dan badan Anda basah-basahan di tengah hujan demi komunikasi. Kedua, coba Anda bayangkan kembali apabila ada angin kencang yang berhembus ketika Anda sedang menelepon. Handphone Anda akan terbang dan bergoyang-goyang kesana kemari dan mulut Anda harus kesana kemari pula mengikuti irama goyangan handphone. Seperti lomba makan kerupuk. Dan sekali lagi aku ingatkan, awas jangan sampai termakan, Anda tak akan dapat hadiah apa-apa kali ini meskipun memakannya hingga habis.

3. Dinding Harapan

Metode Dinding Harapan ini lebih ampuh dan aman dibanding dua metode sebelumnya. Caranya adalah dengan memasang tali secara horizontal pada suatu spot di dinding rumah yang terbuat dari kayu. Kemudian selipkan handphone Anda diantara dinding dan tali horizontal yang terpasang ketat tersebut. Maka jadilah handphone Anda menempel di dinding harapan. Keamanan lebih terjamin karena tak akan terbawa angin dan tak akan kehujanan karena Anda dapat menaruhnya di dinding rumah bagian dalam. Sedangkan secara efektifitas, metode ini lebih baik daripada metode 17-an. Namun kesulitannya adalah Anda harus melakukan riset terlebih dahulu spot-spot mana saja di dinding Anda yang dihuni sinyal dengan kuat.

Metode Dinding Harapan ini juga tak jauh berbeda dengan metode Pagar Makan Handphone karena Anda tetap harus memonyong-monyongkan mulut Anda saat menggunakan handphone dan harus menggunakan loudspeaker. Tapi cobalah berpikir positif, setidaknya Anda melakukan tindakan aneh tersebut di dalam rumah, bukan di luar pagar.

4. Antenne

Metode Antenne inilah yang paling High Recommended apabila Anda benar-benar membutuhkan sinyal di dusun terpencil. Sebanding dengan manfaatnya, metode ini memerlukan biaya untuk membeli peralatannya. Peralatan Antenne terdiri dari antena pemancar (seperti antena luar televisi) dan sebuah kabel penghubung yang berujung pada kumparan tembaga. Kumparan ini selanjutnya ditempelkan ke handphone Anda. Dengan demikian terciptalah alat penguat sinyal yang dinamakan Antenne.

Efektifitas metode ini tidak diragukan lagi karena Anda dapat memperoleh sinyal dengan kekuatan 2-3 bar yang cukup stabil. Selain itu panjangnya kabel membuat Anda dapat melakukan komunikasi dari dalam rumah dengan nyaman. Sebagian masyarakat menggunakan cara ini di rumah-rumahnya. Namun sebagian kecil sudah tidak menggunakan metode ini lagi karena Antenne-nya pernah tersambar petir hingga keadaan Antenne berikut handphonenya menjadi memprihatinkan, ditambah lagi trauma yang diderita pemiliknya. Bagaimanapun semua adalah pilihan, dan pasti ada kelebihan dan kekurangannya.

Demikian beberapa metode yang diterapkan di dusunku untuk mendapatkan sinyal di rumah. Jika bersedia bepergian keluar rumah, akan lebih mudah lagi mendapatkan sinyal, karena ada beberapa tempat tertentu yang ada sinyalnya dan cukup stabil. Atau jika Anda masih tetap malas keluar rumah, maka titipkan saja handphone Anda pada tetangga yang hendak bepergian turun gunung. Karena selama tetangga Anda dalam perjalanan, handphone Anda akan menerima sinyal dan beberapa sms atau telepon akan masuk ke handphone Anda. Berdoa saja semoga tetangga Anda tidak cukup jahil untuk membalas sms atau telepon masuk di handphone Anda J.

Semoga bermanfaat sedikit sharing dari dusunku yang indah namun susah sinyal.

Wahyu Setioko.

Dari bawah langit Dusun Panyal Pangan, Pulau Bawean.


Cerita Lainnya

Lihat Semua