info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Kesadaran Menggeragih

Trisa Melati 2 Juli 2012

Apakah kalian pernah mellihat “pohon” stroberi? Apakah kalian pernah memerhatikan bagaimana tumbuhan tersebut berkembang biak?

Kalau kalian memerhatikan, kalian akan melihat, di antara rimbunan batang stroberi yang hijau-hijau itu, pasti ada saja salah satunya yang tumbuh merunduk, ke bawah mencari tanah. Lalu, ketika mencapai bawah, bagian batang yang menyentuh tanah akan menumbuhkan akar, dan itulah cikal bakal tumbuhan stroberi selanjutnya: keturunannya. Inilah yang dinamakan geragih (stolon). Untuk beberapa saat, batang geragih ini akan menyalurkan makanan dari tumbuhan induk ke tumbuhan yang baru hingga tumbuhan yang baru cukup kuat untuk mencukupi membuat makanannya sendiri, dan batang geragih bisa kita potong. Setelah itu, barulah tumbuhan induk bisa berbunga dan akhirnya dari bunga tersebut menjadi buah stroberi yang merah dan manis yang bisa kita nikmati.

Kadang aku berpikir kita harus seperti geragih. Geragih dari pohon stroberi yang merah, besar, manis, pokoknya yang berkualitas bagus. Kita pun seperti salah satu “produk yang berhasil” dari sistem pendidikan kita. Nah. Seperti batang stroberi yang lainnya, sebenarnya kita bisa tumbuh ke atas secara normal. Tapi kita menyadari bahwa harus ada di antara batang-batang ini, di antara kelompok kita yang “berkualitas bagus" ini, yang tumbuh ke bawah untuk meneruskan keberlangsungan daur hidup.  Untuk menumbuhkan lebih banyak lagi stroberi berkualitas merah, besar, dan manis. Kita ketahui, stroberi bersifat vegetatif, artinya sifat induk akan sama dengan sifat anaknya karena tidak ada persilangan kode genetika. Analoginya begini: jika kita baik, maka ada keniscayaan anak yang kita ajar akan baik pula. Lalu kita berpikir, “Kenapa tidak aku saja yang menjadi ‘geragih’ tersebut? Toh aku bisa melakukannya.”

Lalu kita bersedia untuk berbelok dari arah kita tumbuh awalnya, menunduk dan merunduk, mencapai tanah. Lalu kita mengakar. Lalu kita memfasilitasi tumbuhnya  bibit-bibit yang baru. Yang kelak akan sama manisnya dengan kita, bahkan mungkin lebih lagi.

Ayo kawan, ayo kita menjadi geragih yang memfasilitasi tumbuhnya generasi penerus kita yang mempunyai kualitas baik.

Ayo kita merunduk, mengakar, lalu menumbuhkan.


Cerita Lainnya

Lihat Semua