Iuran Seribu sehari Untuk membeli atribut Upacara

Tri Susanto 4 Oktober 2014

walau tiang bendera sudah berdiri walau sekarang bukan bambu jemuran lagi yang kami gunakan. walau bendera sudah berkibar saya mencari-mencari apa yah yang kurang dalam pelaksanaan Upacara tiap hari senin.

Kepala sekolah selalu menghimbau kalau setiap hari senin harus memakai topi, dasi serta sabuk hitam agar terlihat rapi. saya hanya tersenyum mendengar himbauan itu karena anak-anak tidak pernah mengindahkan himbauan tersebut terang saja karena untuk membeli dasi dan topi harus kepasar yang lumayan jauh apalagi orang tua mereka sibuk mengurusi sawah pasti agak susah. jangan kan pakai topi dasi terkadang mereka kesekolah memakai sendal jepit...eeeiiittt tunggu dulu bukan karena mereka tidak mempunyai sepatu tapi kedisplinan disekolah ini sangat rendah sekali. disini sangat kurang contoh yang baik.

Selalu menasehati saja tidaklah cukup, apalagi marah-marah selalu saya hindari alhasil mencoba mengakomodir kemauan anak-anak yang ingin memiliki topi dan dasi. akhirnya Program "Iuran Seribu Sehari topi dan dasi" diluncurkan. membeli topi dasi dan sabuk di kota dan membawanya kembali ke desa dengan harga yang sama  menjadi daya tarik anak-anak dan orang tua, selain murah topi dasi dan sabuk dapat diangsur seumur hidup ---dah kaya sales yah

antusias mereka untuk memiliki topi dan dasi disambut positif oleh orang tua, terihat dari iuran membayar nya " Pak ini seribu dari bapak saya buat topi hari ini"... atau bahkan orang tua datang hanya untuk membayar seribu rupiah kesekolah.

setiap hari anak-anak membayar seribu sehari diluar dugaan dalam beberapa hari ternyata udah lunas.

SERIBU SEHARI UNTUK MEMBELI ATRIBUT UPACARA melatih anak untuk menyisihkan uang jajan. dan juga tertib dalam mematuhi aturan sekolah..

 

Topi dasi Kami Baruu euyyyy ---ungkap salah satu SD N 1 Mekarwangi

 

 

 

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua