The Last Class Picnic

Sandra Prasetyo 25 Maret 2012

etelah sekian lama mengajar di sd kristen wunlah, akhirnya ada waktu juga untuk berpiknik dengan anak – anakku. Piknik kali ini mungkin akan menjadi piknik pertama sekaligus terakhir bagiku, karena tinggal 2 bulan lagi aku sudah selesai bertugas di sd kristen ini. Tujuan kami untuk berpiknik kali ini adalah pantai pasir putih yang ada di sebelah desa kami, sedikit elok jika dipandang dan cukup bersih pantainya. Kegiatan ini sudah kami rencanakan satu minggu sebelumnya, sebagai refreshing dari kejenuhan belajar dan sekolah. Hari minggu sudah tiba, setelah selesai ibadah minggu, anak – anak sudah memulai persiapan untuk berpiknik. Ada yang pergi kekebun untuk mencabut pateka (sebutan untuk semangka di desa ini), mencabut papinyo (sebutan untuk mentimun), mencabut jagung, betatas (ubi jalar) di kebun mereka masing – masing. Kesibukan mereka sangat terlihat bagiku, karena memang rumahku dekat dengan jalan menuju kebun masyarakat. Jam dinding sudah menunjukkan jam 4 sore, anak -anak kelas 4 dimana aku sebagai wali mereka sudah mulai berdatangan satu persatu, sempat terkejut juga ketika yang datang tidak hanya anak kelas 4, melainkan ada sebagian anak kelas 1 sampai 6 yang datang ke rumah untuk ikut berpiknik, lengkap dengan bekal piknik mereka, nasi plus lauk pauknya di rantang, jagung, papinyo (mentimun), pateka (semangka). Sempat terkejut juga dengan banyaknya anak yan gikut dan apa yang mereka bawa. Salut untuk antusiasme mereka. It’s show time, piknik dimulai, dengan berbondong – bondong kami berangkat ke pantai. Sebelumnya kami membuka tikar di hamparan pasir putih pantai, kami mengawali semuanya dengan doa, makan – kana pun dimulai, ada juga yang tidak bawa makanan, aku mengajari anak – anak untuk berbagi dengan teman yang lain. Makan selesai, lanjut dengan makan pateka, dan membakar jagung rame – rame. Keceriaan dan kebersamaan tumplek bleuk jadi satu. Setelah semuanya selesai, saatnya mandi air garam (maksudnya mandi di pantai) rame – rame, tapiiiii....tunggu dulu, ada yang berbeda ternyata disini!!!! Si Karel mengeluarkan sebotol oli dan mengejar anak – anak untuk mengusapkan oli ke muka setiap anak. Kegaduhan mulai, masing – masing anak mulai saling berkejaran dan sayapun akhirnya juga terkena usapan oli dari anak – anak. Meriah dan mengesankan.....unforgettable moment in my life.


Cerita Lainnya

Lihat Semua