info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Being Positive Teacher

Sandra Prasetyo 19 Desember 2011

Kelasku, kelas IV yang terkenal dengan siswanya yang rame, bandel, dan pambodoh dimata guru – guru lainnya. Dan aku tahu sekarang kenapa aku ditaruh di kelas ini, to control them. Being a teacher is not easy, disini aku benar – benar diajarkan arti sebuah kesabaran, stress management, dan arti sebuah kehidupan keluarga. Kelasku boleh dipandang kelas yang rame, penuh dengan anak – anak yang bandel, tapi aku melihat mereka dari sisi yang berbeda . rame, bandel itu merupakan sifat dasar anak, kita dulu waktu kecil pasti sama dengan mereka. seorang guru yang positif dalam berpikir, bertindak, dan bertutur kata bisa menjadikan mereka dekat dengan guru. Aku mencoba untuk menjadi seorang guru yang positif, tapi terkadang sulit. Anak – anakku memang rame, ketika menjadi guru positif, aku mencoba mengontrol mereka denga metodeku sendiri, tidak dengan memukul, tidak juga dengan caci maki, tapi dengan hati. Aku mencoba menyentuh mereka dengan hati, dengan kata – kata halus, dan juga dengan analogi sebab akibat, istilah kerennya adalah “ cambuk kata – kata”. Aku mendekati mereka dengan tidak memaksa mereka mengitu ritme belajar ku, tapi aku mengikuti ritme belajar mereka, belajar sambil bermain tepatnya. Mereka tetap bisa rame, tetapi di dalam keramean itu ada contentnya, sebuah pelajaran. Diharapkan dengan begitu, mereka tetap senang jika berada di sekolah, tidak memandang sekolah merupakan pekerjaan yang mengerikan, monoton. Dalam belajar ini, aku hanya mengontrol profisonalisme bermain mereka, mengisi bermain mereka dengan sesuatu yang ada nilainya.

Saat stress aku hadapi di kelas, yang aku lakukan adalah pergi meninggalkan mereka atau mendiamkan sejenak mereka, anak – anakku tahu jika aku dalam kondisi seperti itu, berarti aku sedang marah, dan mereka akan diam sendiri, kemudian mereka berkata , “ Pak Guru sedang marah ya?”.. inilah uniknya anak – anakku, dibalik kebandelan mereka, terselip hati mutiara. Stress itu sedikit berkurang dan senyum kembali terkembang.

Seorang guru yang positif adalah guru yang ketika melihat muridnya masih belum bisa mengejar materi, dia harus menunggu muridnya itu. Lupakan sejenak  SK – KD, sesuaikan semua itu dengan kondisi anak – anak, lihat apakah anak – anak sudah memahami betul apa yang kita sampaikan. Rasa syok pernah aku alami dalam kelas, ketika ulangan harian IPA, muridku yang bernama Agustinus menjawab pertanyaan IPA dengan Matematika, kagetnya bukan main aku melihat anakku seperti ini. Sikap guru positif sekali lagi diperlukan dalam kondisi seperti ini, guru harus mengintrospeksi pembelajaran yang dilakukan selama ini.

Dan saya masih mencoba keras untuk menjadi guru yang positif.


Cerita Lainnya

Lihat Semua