info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Ulang Tahun yang Dipaksakan

Roy Wirapati 15 Desember 2010
Muara Basung, 18 November 2010 Di antara truk gandeng pengangkut kayu dan truk tangki pengangkut minyak yang berlalu-lalang di jalan Lintas Sumatra Pekan Baru-Dumai, terletaklah sebuah keceriaan yang tak bisa dipungkiri. Sebuah sekolah berwarna kuning terang dengan warna tanah yang serasi selalu dipenuhi oleh kegembiraan-kegembiraan yang bisa saja muncul dengan mudah karena suatu kebahagiaan kecil dan kadang tak masuk akal. Inilah SDN 07 Muara Basung yang terkadang membuatku tertawa pada hari-hariku bersamanya. Para guru yang senang bercanda ini ternyata juga suka makan seperti diriku. Beberapa dari mereka bertempat tinggal di daerah Duri yang memakan waktu setengah jam sampai satu jam menggunakan honda (bahasa lokal untuk sepeda motor) atau opelet (kalau orang Jakarta menyebutnya sebagai angkot). Sehingga kebanyakan dari mereka harus membawa makanan dari rumah untuk sarapan di sekolah. Menyenangkannya adalah bahwa mereka membawa makanan bukan untuk satu orang, tetapi SATU SEKOLAH. Maksudku untuk semua guru-guru yang ada. Jadilah kami para penghuni ruang guru seringkali berkumpul di ruang koperasi yang bergabung dengan pantry untuk makan makanan yang dibawa para guru tersebut di sana bersama-sama. Bu Er adalah orang yang paling sering memasak makanan yang bervariasi untuk dibawa ke sekolah. Beliau memang sangat suka dan pandai memasak. Pertama kalinya beliau membawakanku Gulai Kemumu yang sangat enak. Kemumu adalah bahasa lokal untuk batang tebu muda yang rasanya sangat gurih. Kemumu ini cukup langka di pasaran sekitar Kecamatan Pinggir sehingga makanan ini pun tergolong cukup langka. Gulainya sangat gurih ditambah potongan daging-daging sandung lamur yang sangat sedap. Boleh dibilang ini makanan lokal daerah Pinggir yang paling kusukai. Kebiasaan lainnya adalah mencari alasan bagi para guru untuk mentraktir makan dengan alasan kejadian sekecil apapun. Inilah salah satu yang unik dari kebiasaan para guru di sekolah ini untuk saling mentraktir. Terdapatlah salah satu sahabat guru di sini yang bernama Pak Tengku. Beliau memiliki nama lengkap Tengku Idul Adha. Nama tersebut bukanlah sebuah nama sembarangan karena beliau memang dilahirkan pada saat Idul Adha. Mengingat semalam merupakan Hari Idul Adha, tentu saja menurut kalender Hijriyah, Pak Tengku ini sedang berulang tahun, walaupun menurut Masehi beliau baru berulang tahun sekitar bulan Maret. Mengetahui hal ini, kami langsung mengucapkan selamat ulang tahun kepada Pak Tengku dan tentu saja Minta Traktiran. Pak Tengku yang dikepung 20 orang guru ini tentu saja tak berdaya. Jadilah sang guru muda ini menraktir kami semua Mie Ayam sebelah sekolah yang jadi favorit kami semua. Inilah ulang tahun yang dipaksakan tersebut. Pak Tengku hanya bisa nyengir kuda saja tapi memang inilah kebiasaan unik dari sekolahku. Kita harus berhati-hati dengan data pribadi dan kejadian pribadi yang bisa membuat kita jadi korban, Tapi, tentunya jika untuk berbagi kebahagiaan, tentu saja ini adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Dan masih banyak lagi kisah-kisah unik yang dimiliki oleh SDN 07 Muara Basung ini,. Mungkin akan kuceritakan nanti jika ada kesempatan. Smile Eternally!

Cerita Lainnya

Lihat Semua