PAHALA
Roy Wirapati 23 Mei 2011
Pangkalan Nyirih, 10 Februari 2011
Bertanggung jawab pada pelajaran-pelajaran utama kelas 6 memang merupakan suatu beban tersendiri bagiku. Banyak sekali yang harus dikejar dari siswa-siswi kelas 6 ini karena mereka sudah semester 2 dan akan segera menghadapi ujian nasional tetapi mereka masih belum menyelesaikan setengah materi kelas 6 semester 1. Tentu saja aku harus bisa mengakselerasi pelajaran mereka. Tapi akan sulit jika anak-anak ini dipaksa untuk mempelajari semua itu dalam waktu cepat karena pada dasarnya kemampuan berhitung mereka juga belum terlalu pandai. Kelas 6 ini masih banyak yang belum menguasai perkalian dan pembagian. Perkalian hanya mereka hapal hingga perkalian 3. selebihnya tidak tahu. Pembagian 2 pun masih belum bisa mereka kerjakan.
Akhirnya aku menawarkan kepada mereka sebuah sistem yang kusebut sebagai PAHALA atau Pelajaran Tambahan Sukarela. Dalam sistem ini, baik siswa maupun guru akan menjadi peserta yang sukarela, tidak ada bayaran, dan tidak ada kewajiban absen. Pokoknya sama-sama sukarela. Kelas 6 akan berkumpul di sekolah setiap hari kecuali jumat dan minggu pada pukul 4 sore untuk melakukan pelajaran tambahan selama 1 jam hingga jam 5 sore. Pada pelajaran tambahan ini akan dilakukan pengayaan terhadap materi kelas 4 dan 5 serta mengejar materi kelas 6 yang masih tertinggal jauh. PAHALA diharapkan mampu menjadi akselerator bagi proses belajar siswa kelas 6.
Pada hari pertamanya diluncurkan, PAHALA hanya dihadiri oleh 8 orang siswa, hanya setengah dari total siswa kelas 6 saja. Tapi lama-kelamaan PAHALA makin dipenuhi oleh siswa kelas 6 yang ingin mengejar ketertinggalan karena banyak yang menyesal saat di kelas teman-teman mereka ini sudah jauh lebih berkembang dibandingkan mereka. PAHALA pun menjadi kelas yang ramai yang dihadiri oleh hampir seluruh siswa kelas 6. Paling hanya 1-2 orang saja yang tidak datang setiap harinya.
Jika di sekolah lain anak-anak hanya pelajaran tambahan seminggu sekali atau baru dilaksanakan secara intensif beberapa minggu sebelum ujian nasional, anak-anak ini berlatih hampir setiap hari sejak bulan Januari. Perkembangan mereka pun cukup membanggakan. Dalam setiap latihan aku sering mengacak-acak jawaban yang mereka ajukan kepadaku atas soal yang kuberikan untuk menguji dan melatih keyakinan mereka pada jawaban mereka sendiri. Sebab, kelemahan siswa-siswi ini adalah jika mendengar jawaban yang berbeda dari temannya, imannya kadang goyah, apalagi dari seorang guru. Makanya aku sering menguji keyakinan mereka dengan jebakan-jebakanku. Sungguh menyenangkan melihat mereka yakin, lalu ragu, lalu yakin lagi, dan kembali ragu. Tak jarang kami tertawa-tawa setiap kali mereka mulai kacau jawabannya. PAHALA ini harus kubawa santai agar mereka tidak cepat jenuh makanya suasananya lebih ramai dibandingkan saat di kelas biasa.
Mudah-mudahan dengan dilaksanakannya PAHALA setiap hari ini, s
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda