Orang Terhebat di Dunia
Roy Wirapati 18 November 2010
Jakarta, 10 November 2010
Hari ini adalah hari penuh kejutan bagiku. Aku tidak mengira bahwa hari ini akan menjadi begitu berharga bagiku, selain sebagai memorial kehidupan baruku yang akan segera kujejakkan.
Berawal dari kejutan dari Abbah Iwan yang ternyata telah menyiapkan kami sebuah CD yang berisi rekaman lagu-lagu beliau yang dibuat spesial hanya untuk kami. Kami masing-masing mendapatkan satu CD. Ini adalah sebuah kejutan besar bagi aku dan para sahabat karena kami sangat mengidolakan beliau, terutama setelah kedatangan beliau ke tempat kami dahulu. Sampai sekarang di benakku masih terngiang-ngiang lantunan lirik beliau yang berkata:
Hari ini hari milikmu, dan esok masih terbentang...
Itulah kata-kata yang sepantasnya dikatakan seorang guru kepada muridnya. Ciptakanlah sebuah paradigma di mana selalu ada hari esok bagi mereka yang bisa mereka raih. Aku akan coba menjadi guru yang mampu memberikan optimisme kepada siswa untuk bermimpi setinggi langit dan meyakinkan mereka betapa Tuhan akan memeluk mimpi mereka.
Baru saja usai kejutan itu, rupanya aku telah kedatangan kejutan berikutnya. Aku kembali ke keluargaku setelah upacara pelepasan di bandara. Selagi melepas rindu dengan keluarga yang akan segera aku tinggalkan, tiba-tiba sahabat-sahabatku dari FEUI tiba. Kami pun bersenda gurau untuk terakhir kalinya sebelum aku meninggalkan mereka selama satu tahun. Aku seharusnya paling tahu bahwa mereka adalah orang-orang yang paling handal dalam membuat kejutan, tetapi entah mengapa hari ini aku tidak memperkirakan bahwa mereka menyiapkan kejutan, kejutan yang paling hebat dalam hidupku.
Beberapa saat setelah pertemuanku dengan mereka, aku berbalik karena melihat sinyal dari mereka yang sembari memasang senyum nakal khas mereka. Aku berbalik dan melihat orang yang paling aku ingin ada di tempat itu selain keluarga dan para sahabatku. Di sana berdirilah orang yang telah kunanti dengan sabar selama lebih dari 2 tahun, bintang paling terang dalam kegelapan, walau tidak sebaliknya. Pikiranku sangat kosong saat itu, karena tak kusangka ini akan terjadi.
Aku tak bisa berkata apa-apa. Darahku semua naik ke kepala. Dia mungkin masih sama seperti dulu yang mungkin tidak memiliki perasaan apa-apa padaku. Tetapi, dia mau menerima ajakan teman-temanku untuk datang ke tempat ini. Bagiku itu sudah merupakan hadiah paling berharga dalam hidupku. Aku akan terus menunggu, setahun lagi atau seterusnya? Pokoknya akan kutunggu. Akan kucari terus akhir penantianku.
Pada saat itulah aku merasa menjadi Orang Yerhebat di Dunia. Aku merasa aku akan bisa mengubah segalanya, bahkan bisa mengubah besi menjadi emas murni. Aku merasa bisa melakukan segalanya. Dan hal ini membakar semangatku untuk pergi ke penempatanku nanti. Semua orang yang berharga dalam hidupku berkumpul di tempat ini. Tak ada kebahagiaan yang bisa menggantikan kebahagiaanku hari ini. Aku ingin menangis terharu, tetapi kebahagiaanku menutupi itu semua dan digantikan dengan senyum kebahagiaan yang takkan hilang dihempas segala tantanganku di penempatan nanti.
Hari ini mungkin aku merasa paling hebat di dunia, dan esok aku bisa saja dianggap paling hina, tapi takkan hentikan semangatku yang membahana.
Sampai jumpa, Jakarta!
Inilah orang-orang yang paling berharga dalam hidupku.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda