Mie Sagu, I LOVE YOU!!
Roy Wirapati 8 Desember 2010
Bengkalis, 11 November 2010
Aku telah tiba di Riau, tepatnya di Pulau Bengkalis sejak semalam. Kami langsung menuju Wisma Daerah, tempat di mana Bupati Bengkalis, Herdian Saleh, menyambut kami. Wisma Daerah ini benar-benar sebuah bangunan yang megah yang desainnya tampak seperti rumah-rumah di sinetron-sinetron stasiun televisi Indosiar. Rumah ini dari luar memiliki nuansa campuran Arab-Eropa sehingga membuatnya menjadi tampak seperti bangunan-bangunan dalam dongeng. Bagian dalamnya menggunakan sentuhan timur tengah dan melayu yang sangat kental sehingga jika kita masuk ke dalamnya tidak tampak seperti di Indonesia. Di tempat ini kami disambut dengan hangat, dan kami juga bertemu dengan kepala sekolah serta host family kami nanti. Aku berkenalan dengan Pak Mulyadi yang merupakan kepala keluarga dari Host Familyku. Beliau orang yang sangat bersemangat dan berbinar. Aku juga berkenalan dengan Bu Ermawati yang merupakan Kepala Sekolahku nanti. Beliau orang yang tampak fair dan considerate. Aku bersyukur orang-prang yang akan kujumpai dalam hidupku secara rutin dalam setahun ke depan adalah mereka. Kelihatannya aku akan betah.
Hari ini, aku berkelana untuk mengantarkan kawan-kawan setim ke tempat masing-masing. Tetapi, sebelum itu kami mengunjungi Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis untuk bertemu dengan Kepala Dinasnya yang bernama Pak Sya’ari. Di sana kami melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai kegiatan yang akan kami lakukan selama setahun ke depan karena Dinas Pendidikan adalah salah satu stakeholder yang mendukung keberadaan kami di Kabupaten Bengkalis ini. Acara ini juga dihadiri oleh wartawan-wartawan yang mencoba meliput keberadaan kami di sini. Alergi pers kami kembali muncul. Tetapi, karena mereka orang-orang yang menyenangkan, jadi kami tidak terlalu alergi lagi.
Di acara ini, kami disuguhi dengan makanan yang disebut Mie Sagu. Mie ini dari luar terlihat seperti Kwetiau Goreng yang kurang gizi karena jika dianggap seperti kwetiau, makanan ini terlalu ramping. Warna bumbunya merah sekali yang mencitrakan betapa pedasnya makanan ini. Di atasnya ditaburi kerupuk ketela dan bawang goreng yang membuatnya menjadi tampak begitu nikmat. Saa kami dipersilahkan makan, aku yang memang tidak sempat makan pagi karena sebuah panggilan alam, langsung melahapnya. Pada gigitan pertama, kepalaku serasa melayang. Kenyal dan pedas dari mie ini menari-nari di lidahku. Gurihnya terasa tanpa MSG daan pedasnya begitu menggelora. Aku benar-benar bisa merasakan kenikmatan makanan ini. Tanpa menunggu waktu lama, aku segera menghabiskan makanan yang bagiku terasa seperti makanan surgawi ini.
Pada hari ini aku menyatakan bahwa aku jatuh cinta pada makanan asli Bengkalis yang bernama Mie Sagu. I LOVE MIE SAGU SO MUCH!!! Aku benar-benar berharap bisa memakannya lagi dalam waktu dekat untuk lebih memperdalam cita rasa di mulutku.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda