Deployed!!!
Roy Wirapati 8 Desember 2010
Deployed!!
Bengkalis, 11 November 2010
Setelah merasakan mie sagu yang begitu membahana itu, kami segera bertolak ke rumah Kepala Divisi Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Bengkalis, Bu Zahra di dekat kantor Diknas tersebut. Di sana kami disuguhi makanan khas Bengkalis yang lain yang bernama Bolu Kemojo. Bolu ini berbentuk seperti mahkota bunga yang kemudian dipotong berdasarkan kelopaknya.. Warnanya hijau dan kulitnya agak sedikit terasa lengket seperti berminyak. Di mulut, rasanya seperti mengunyah perpaduan antara roti dan puding. Rasanya sangat manis khas Riau. Makanan ini benar-benar nikmat entah dimakan panas ataupun dingin. Sungguh kenikmatan yang berbeda. Aku sangat menyukai makanan ini, tetapi tetap saja aku paling suka Mie Sagu.
Setelah itu masing-masing dari kami diterjunkan di medan masing-masing. Pertama-tama kami mengantarkan Wildan ke Ketam Putih. Ini adalah pengantaran yang paling dipenuhi oleh air mata, air mata Wildan tentunya. Betapa lembutnya hati anak ini sehingga saat berpisah dengan kami, wajahnya dibasahi oleh air mata yang begitu jernih dan deras. Berikutnya kami mengantarkan Rangga di Pematang Dukuh. Rumah yang ditumpangi Rangga terasa sangat hangat dengan ayah dan ibu angkat yang tak kalah hangatnya. Aku rasa Rangga pasti betah di sana. Ketiga kami menerjunkan Intan di Selat Baru. Keluarganya juga tampak hangat dan memang biasa dijadikan Host Family untuk mahasiswa KKN. Karena itulah segala keperluan Intan sudah tampak disiapkan di sana. Lalu, kami menerjunkan Nanda di Bantan Tengah di dekat rumah Fasilitator Kabupaten kami, Mas Dasuki. Nanda akan mengajar di sekolah di mana Mas Dasuki dulu bersekolah. Malam telah tiba, tapi kami tetap menjelajahi pedalaman Pulau Bengkalis ini. Kemudian kami meletakkan Tika di Bantan Tengah juga tetapi agak sedikit jauh dari Nanda. Rumah yang ditempati oleh Tika adalah rumah dua orang suami istri lanjut usia berketurunan Jawa yang sangat ramah. Keduanya menyambut Tika dengan sangat lembut dan aku rasa mereka sangat cocok terutama dengan latar belakang Tika yang pandai berbahasa Jawa dan telaten, sehingga dapat membantu mbah-mbah barunya dengan sangat baik. Terakhir di hari ini, kami meninggalkan Fatia di Bantan Air. Boleh dibilang, rumah Fatia ini adalah rumah termewah yang ada di sini. Biarpun dibilang mewah tapi jangan bayangkan rumah-rumah mewah ala Dharmawangsa atau Menteng di Jakarta. Rumah tersebut adalah rumah bertingkat dengan fasilitas yang sangat memadai dan tersedia mobil di dalamnya. Rumah yang sangat apik menurutku. Keluarganya pun ramah.
Pinggir, 12 November 2010
Para penduduk baru pulau Bengkalis sudah kami terjunkan di Pulau Bengkalis, maka sekarang saatnya untuk mengantarkan kami yang berada di Kecamatan Pinggir di daratan Sumatra. Masih satu kabupaten tetapi terpisah oleh lautan. Kami harus menyebrangi lagi selat kecil antara Pulau Bengkalis dan Pakning kemudian melewati jalan darat berlumpur dan berbatu yang sangat tidak rata yang dikelilingi oleh hutan sawit antara Pakning dan Dumai. Dari Dumai kami melewati Lintas Dumai-Duri-Pekanbaru di mana Kecamatan Pinggir akan kami lalui secara otomatis jika kami menelusuri jalan tersebut.
Sesampainya di Pinggir kami langsung mengantarkan Pipit ke desa Tengganau di mana dia akan tinggal bersama dengan Kepala Desa setempat. Rumahnya tidak kalah mewah dengan rumah Fatia. Bahkan mobilnya ada dua di sini. Tetapi, masih lebih mewah Fatia dari segi rumah. Kemudian kami mengantarkan Nene ke Balai Pungut, sebuah desa sepi yang dipenuhi oleh Melayu Sakai asli. Di sana dia tinggal di sebelah sekolah bersama dengan seorang guru wanita yang sudah bersuami. Kemudian, kami mengantarkan Agus ke rumahnya di Pinggir. Akan tetapi, karena ada sedikit kesalahan koordinasi, sehingga Agus harus pindah rumah sedikit. Baru terakhir akulah yang diantarkan ke Desa Muara Basung. Akhirnya aku tiba di tempat aku akan tinggal setahun ke depan.
Dengan diantarnya aku ke Desa Muara Basung, dengan ini Deployment kami sudah selesai. Kami akan segera melaksanakan tugas kami selama setahun ke depan di tempat-tempat ini. Semoga kami bisa melakukannya.
Smile eternally!
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda