info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Lokasi Baru, Tim Baru

Roy Wirapati 6 Januari 2011
Dumai, 6 Desember 2010 Aku sudah meninggalkan Muara Basung bersama dengan kawan-kawan yang bersamaku bertugas di Pinggir. Kami menempuh perjalanan selama 3 jam menuju Dumai dangan menggunakan mobil. Jalan raya lintas Sumatra memang terlihat begitu megah di hadapan kami seakan merangkaikan kisah baru bagi kami yang akan segera menyentuh dunia baru. Selama di Pinggir kami masih bisa bertemu dengan listrik dan air bening untuk mandi, dan beragam kedai-kedai baik untuk bersantai menikmati semangkuk bakso dan segelas kopi hingga sebuah swalayan di Duri di mana kami bisa membeli keperluan sehari-hari dengan lengkap. Konon katanya, Pulau Rupat akan jauh dari kenikmatan-kenikmatan tersebut. Tentunya sesuai dengan sumpah dan niat yang telah kami teguhkan sejak kami bergabung sebagai Pengajar Muda, kami sudah siap untuk ditempatkan di mana pun. Aku sendiri telah meneguhkan niatku untuk ditempatkan di pelosok Bengkalis yang bernama Pulau Rupat. Alkisah banyak guru yang enggan ditempatkan di pulau ini entah karena alasan apa, aku tidak mengetahui secara jelas. Setidaknya aku bisa menarik sedikit kesimpulan bahwa tempat ini mungkin akan cukup menantang. Di sela kegelisahanku tentang dunia baru itu, darah mudaku juga berdesir sangat kencang seakan haus akan petualangan baru yang akan segera kuhadapi. Mungkin aku juga masih seseorang yang menantikan sebuah petualangan atau perjalanan yang begitu menantang. Tetapi aku tidak boleh takabur.. Salah satu pantangan yang pernah diceritakan oleh Mas Dasuki, si FasKab Bengkalis, adalah tidak boleh bersikap takabur seakan menantang bahaya untuk datang karena bahaya itu bisa benar-benar datang di tempat ini. Aku pun meredam keinginanku untuk tantangan-tantangan yang berbahaya. Aku hanya bisa mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi petualangan baru ini. Untuk lokasi baru ini aku mendapatkan tim baru yang berisi kawan-kawanku dari Pinggir ditambah dua orang PM yang kemarin ditempatkan di Kecamatan Bengkalis, Rangga dan Wildan. Total kami akan berjumlah 6 orang yang ditempatkan di Pulau Rupat di mana kami akan diterapkan buddy system berdua-dua di pulau ini. Aku akan ditempatkan di Pangkalan Nyirih dan berpasangan dengan Rangga di Sungai Cingam. Kami berdua berada di Kecamatan Rupat. Nene akan ditempatkan di Teluk Rhu dan berpasangan dengan Pipit di Kadur. Agus dan Wildan akan bersama-sama di Titi Akar, di mana Agus secara khusus akan ditempatkan di Dusun Hutan Samak.  Buddy system kali ini mungkin akan agak lebih berat dari kemarin waktu di Pinggir karena saat di Pinggir kami Buddy System berempat tetapi saat ini jadi berdua. Tentunya akan menjadi jauh lebih sepi. Tapi tidak masalah. Lokasi baru, tim baru, dan harus dengan semangat baru! Saatnya untuk bertugas. Kesempatan di Dumai ini akan kami manfaatkan untuk membeli keperluan yang mungkin tidak bisa kami peroleh selama sebulan ke depan karena kami tidak bisa sering-sering ke daratan untuk membeli perlengkapan kebutuhan hidup. Tidak sabar menanti petualangan baru itu. Smile Eternally

Cerita Lainnya

Lihat Semua