Guru yang Sesungguhnya
Raras Mulat Sari 1 November 2015Anak-anak selalu hadir dengan membawa cerita dan pelajaran berharga. Seperti mereka, anak-anak SD Negeri Kepayang yang hampir setiap hari menaiki kethek kecil ini untuk berangkat ke sekolah. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sekolah sekitar 30 menit dengan mengarungi laut, mengingat jarak rumah dan sekolah yang tidak dekat dan dipisahkan oleh Laut Lalan (Oh ya, anak-anak disini menyebut sungai besar sebagai laut).
Kethek ini hanya pergi sekali ke sekolah, mengantarkan rombongan 'budak-budak kecik' ini. Dan nanti ketika jam pulang sekolah, kethek sudah siap menjemput di dermaga. Anak-anak akan saling tunggu satu sama lain. Kethek akan berangkat lagi jika rombongan sudah lengkap. Kadang bisa kesiangan pulang karena menunggu satu dua anak menyelesaikan tugas sekolah. Tak pernah saya melihat keletihan di wajah mereka.
Dari mereka, saya yang penakut ini belajar keberanian. Dari mereka, saya yang masih saja sering tidak sabar menghadapi setiap keadaan belajar tentang kesabaran. Dari mereka, saya yang seringkali mengeluh terhadap hal-hal sepele belajar tentang penerimaan yang indah. Dari mereka, saya belajar banyak hal.
Anak-anak, pemilik hati permata, adalah guru yang sesungguhnya bagi kita.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda