Prolog : Bumi Silampari
Rahma Nurbaiti 10 Januari 2021
Ibarat buku, kisah ini baru sampai pada prolog; pembukaan. Segala bentuk pelatihan yang 7 minggu terlewati, segala emosi yang telah dinikmati kemarin lusa, segala proses yang telah terlalui hingga kaki telah berpijak disini, agaknya hanya menjadi bagian awal sebuah buku sebelum prolog; seuntai kata pengantar, ucapan terima kasih, dan daftar isi. Juga ada halaman kosong pembatas menuju prolog yang bisa diisi dengan harapan dan kekhawatiran.
10 Agustus 2019 menjadi prolog perjalanan panjang ini. Mencoba mencari sebab mengapa Bumi Silampari yang manjadi tempat belajar selama 1 tahun kedepan semakin membuat aku sadar 1 hal : hanya takdir yang dapat menjawabnya. Biarlah semesta memainkan peran terbaiknya, apapun yang akan terjadi dalam perjalanan yang paling tidak tergambarkan sekalipun dalam imajinasi terliar diri ini.
Seperti halnya harapan pembaca pada buku apapun yang telah dipilihnya, semoga semua cerita dalam setiap bab dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya pada waktu yang tepat, terlepas dari akhir yang nantinya tersajikan.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda