ANGKATAN MAULID

Putri Rizki Dian Lestari 2 April 2012

“Paling heboh nanti mbak, kalau Maulidan di Bawean”

Seseorang menyampaikan hal itu 6 bulan yang lalu, entah siapa dan dimana. Sepertinya bukan satu orang dan bukan disatu tempat saja. Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Bawean memang legendaris. Dan hari ini aku membuktikannya.

Bagi ku dan keluargaku bahkan sepertinya bagi mayoritas orang ditempat aku dibesarkan, tidak ada perayaan keagamaan yang paling meriah selain Lebaran. Tapi tidak di pulau ini. Maulid nabi dirayakan secara besar-besaran.

Memasuki bulan Rabiul Awal, kemeriahan sudah tampak. Toko-toko mulai menghias ember plastik untuk dijual sebagai wadah parcel. Bunga-bunga kertas dijual 3000 per tangkai. Seminggu sebelum Maulid Nabi, berbagai perlombaan digelar, mulai dari lomba-lomba keagamaan seperti pidato, baca puisi, Zamrah (salawatan yang diiringi rebana) sampai lomba yang sulit sekali ku cari korelasinya dengan Kelahiran Nabi Muhammad SAW, seperti ; Pertandingan bola voli, sepak takraw bahkan sampai panjat pinang, tarik tambang, bakiak dan ragam jenis lomba yang biasanya kita mainkan pada Hari Lahir Bangsa Indonesia bukan hari lahir Nabi. Tapi itulah sedikit gambaran kemeriahannya.

Semakin dekat dengan tanggal 12 Rabiul Awal, para ibu mulai menyiapkan kue, mencari isi parsel dan lain sebagainya, oh ya, bahkan di dusunku ada rapat warga untuk mempersiapkan segala kemeriahan tersebut, dibeberapa mesjid besar di kecamatan, sampai ada panitianya.

ANGKATAN.

Satu hal yang paling spektakuler adalah Angkatan Maulid. Maksud angkatan disini adalah parsel yang dibawa ke masjid untuk dibagi-bagi kepada orang lain yang hadir, sang pembawa angkatan juga akan dapat dari orang lain, bisa dibilang tukar menukar. Isi parcel yang disiapkan bisa mencapai angka jutaan rupiah. Konon di wilayah kecamatan sampai ada yang membawa lemari, kursi, kulkas, dan televisi. Kalau di dusunku tidak semewah itu tentunya, isi angkatan seputar makanan ringan dan mie instan.

2 hari ini ibu ke pasar, mencari ikan dan bahan lain untuk dibawa ke masjid saat Maulid. Bapak potong ayam (padahal waktu lebaran saja, ayam di rumah tetap selamat). Angkatan juga wajib ada bunga hias dari kertas yang digantungkan permen dan wafer, dan diletakkan telur di bagian paling atas. Bunga itu disebut bunga Maulid. Dalam setiap perayaan Maulid, semua orang wajib membawa antaran ke Masjid dan akan direbutkan oleh semua orang, dan Panitia harus membagi secara adil dan merata bunga Maulid. Setiap rumah harus dapat satu.

Di kotanya Bawean seperti di Sangkapura atau Tambak, Angkatan Maulid ini dibatasi tinggi dan lebarnya, karena kalau dulu ada yang sampai beberapa meter tingginya. Peraturan lain pun dibuat untuk pemerataan misalnya, angkatan maulid harus berisi makanan yang dibuat di rumah, bukan bahan makanan kaleng atau dalam plastik yang dijual di toko. Hal ini dimaksudkan agar semua orang dapat membuat Angkatan. Sebelumnya, tanpa peraturan seperti ini, orang cenderung membeli makanan mahal di warung, sehingga membuat minder tetangga yang kurang mampu. Panitia juga menjalankan tugasnya dengan ketat, setiap angkatan diperiksa sebelum dikumpulkan, jika ada yang tak sesuai ketentuan, panitia berhak membongkar angkatan.

Ragam Acara

Anak-anak sudah sejak beberapa minggu yang lalu berlatih membaca puisi, pidato, bersanji, menghafalkan surat-surat pendek dan doa sehari-hari bagi para siswa taman kanak-kanak. Tak hanya lomba-lomba seputar keagamaan, lomba-lomba seperti saat hari kemerdekaan juga tak kalah meriah. Seperti lomba balap karung, makan kerupuk, panjat pinang dan tarik tambang. Ada pula lomba-lomba olah raga seperti voli, sepak bola dan sepak takraw.

Teman, kalau mau pilih-pilih waktu seru untuk ke Bawean, selain musim tanam atau panen. Maulid Nabi adalah waktu yang tepat untuk menikmati serunya Maulid Nabi di Pulau Bawean ini.

 

 

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua