Satu tahun lebih di Aceh, ngapain aja?

Nurma Nita Aprilia 14 April 2021
Rasanya jawaban yang paling tepat itu belajar. Kalau tidak salah hitung, genap 450 hari di Desa Kuala Baru, Kab. Aceh Singkil, desa penempatanku, aku ditugaskan atas nama Pengajar Muda, tugasnya pada dasarnya mengajar. Tapi justru aku yang malah banyak belajar. Ketidakpastian adalah hal yang selalu aku dan teman-teman temui selama penempatan. Mulai dari kondisi pandemi hingga usaha intervensi yang tidak pernah pasti selalu berhasil. Tapi katanya, when nothing is sure, everything is possible. Aku jadi belajar dari banyak hal yang tidak terduga. Kondisi pandemi menuntunku jadi lebih banyak berkegiatan bersama masyarakat desa dan kecamatan. Mengadakan lomba bersama 13 kakak-kakak dan adik-adik pengajar Tahfidz Darul Qur'an, terutama Uniku, Ilma Fidla (slide terakhir) yang setiap saat "siap bergerak" asalkan kompak bersama-sama, abang-abang pemuda yang selalu bersabar menghadapi kami yang minta persiapan ini-itu, serta ibu-ibu dan ayah-ayah yang bersedia menyumbangkan apapun yang mereka mampu untuk anak-anak Kuala Baru. Ibu, Ayah, Kakak, Abang, dan adik-adik semua yang jadi media belajarku selama bertugas di Aceh Singkil, aku bersyukur sepenuh hatiku telah memilih untuk menjadi Pengajar Muda @pengajarmuda . 450 hari kemarin, adalah hari-hari yang rasanya bagaikan mimpi. Hari-hari dimana aku makin yakin langkah kaki dan hati kita bisa lebih jauh dan luas dengan pergi dan bertemu orang-orang baru.

Cerita Lainnya

Lihat Semua