Gotong royong adalah hal terbaik dari daerah penempatanku, Kuala Baru, yang aku pelajari berulang-ulang, tapi selalu terasa baru. Selalu saja ada orang baru, peran baru, kontribusi baru. Ternyata benar, kebaikan itu menular. Dari peringatan Nuzulul Qur’an, Maulid Nabi 1442 H di kecamatan, acara tasyakuran Santri penghafal 1 Juz Tahfidz Darul Qur’an, hingga berkegiatan bersama kakak-kakak hebat SAPO LPSP, pemuda-pemudi, setiap masyarakat, dan tokoh masyarakat mengambil perannya masing-masing. Disini aku menyaksikan dan sadar bahwa sebuah gerakan kebaikan bisa tumbuh dan menyebar sealami itu. Resep aksi baik itu ternyata adalah beberapa orang dengan kekhawatiran dan kepedulian akan lingkungannya, yang kemudian berani memulai dan mengajak, serta sadar dan mengambil peran sesuai kemampuan masing-masing. Ada yang berperan sebagai perencana kegiatan, ada yang siap sedia berpanas-panasan keliling desa mengumpulkan sumbangan dari warga, ada Pak Kades yang siap meminjamkan bentornya, ada pemuda-pemuda yang rela direpotkan mengangkut tenda terop dengan imbalan secangkir kopi dan kata terima kasih. Rasanya semua jadi ringan saat dikerjakan bersama-sama. Betapa indahnya gotong royong. Semoga Kuala Baru kami tercinta bisa baik anak-anaknya, masyarakatnya, pendidikannya, melalui gotong royong.