Musim Durian Tiba
NurjannahAwaliyah 28 Agustus 2016Semua bersuka cita. Panen durian tiba, Di mana-mana terlihat buah durian menggantung di pokok rantingnya.Di halaman rumah, di halaman masjid dan dimana mana ada durian. Kami bisa mencium harumnya buah durian di mana-mana. Ya. Di desa, hampir semua rumah punya BOH DRIN (baca: buah durian). Tak terkecuali rumah orang tua angkat saya di desa. Kami punya halaman luas dan ada 5 pohon durian di sana. Kebayang betapa banyaknya durian jatuh setiap harinya. Betapa banyak bunyi durian jatuh "debag-debug" setiap malam dan sepanjang hari. Kerasa banget hebohnya adek-adek di rumah makan durian setiap pulang sekolah. Bulan Agustus adalah puncaknya panen buah durian. Bagi orang desa yang punya kebun durian, mereka membuat gubug kecil di kebun untuk tempat mereka menjaga durian yang jatuh. Mereka menginap di sana ketika malam hari, karena buah durian yang jatuh di kebun rawan dicuri orang. Ya, meskipun semua orang punya durian, masih ada kemungkinan terjadi curi-mencuri buah durian.
Nikmat Tuhanmu yang mana, yang kamu dustakan? Alhamdulillah. Saya di desa bisa menghabiskan 1-2 buah durian perhari. Bagaimana tidak? Ketika bertamu ke rumah orang-orang desa ketika musim panen seperti ini, mereka menyuguhkan durian kepada kami.Dan yang jelas tidak bisa menolak dan tidak mau menolak. wihhii...Kapan lagi bisa merasakan makan durian tiap hari GRATIS. Luar biasa bukan? Bersyukur sambil mengingat betapa mahalnya harga durian di Jawa. Biasanya durian dimakan bersama ketan yang disebut Bulekat putih atau hitam (dari ketan hitam). Buah durian sendiri menjadi semacam kuah. Sebelumnya buah durian dipisahkan dari bijinya dan diaduk dengan sedikit air supaya agak encer.
Yeay! Durian
"Maka, nikmat Tuhanmu yang mana, yang kamu dustakan?"
Alhamdulillah. Bahagia. haha
:D
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda