Jarak itu sangat berarti

NurjannahAwaliyah 22 Mei 2016

Jika pernah mendengar ada kalimat “jarak tak berarti”, di sini itu hanya sebuah mitos. Bagi kami yang sedang belajar di ujung negeri, jarak adalah salah satu hal yang membuat kita banyak belajar. Menghargai sesuatu, belajar lebih sabar, syukur, ikhlas dan banyak sekali hikmah lainnya. Sangat berarti. Iya. Jarak, menjadi sangat berarti. Di SD saya, guru-guru yang mengajar bukan warga asli desa. Kebanyakan rumah mereka terletak di kecamatan sebelah, atau bahkan kabupaten tetangga. Guru-guru harus menempuh jarak 20, 35 hingga 80 KM untuk menuju sekolah. Ketika saya dan anak-anak di desa baru bangun, guru yang rumahnya 80 KM jauhnya dari sekolah sudah mulai menyalakan keretanya (baca: sepeda motor). Pukul 06.30 yang kalau di aceh belum begitu terang, guru-guru yang rumahnya jauh sudah bergegas untuk pergi ke sekolah. Waktu yang diperlukan sekitar kurang lebih 2 jam. Bangun sebelum subuh, menyiapkan keperluan anak dan suami lalu meninggalkan rumah ketika matahari baru muncul. Begitu rutinitas sehari-hari. Lalu pulang di siang hari ketika matahari berada di atas kepala. Sampai di rumah ketika anak-anak sudah berangkat mengaji.

.

Memang jauh, tapi jarak tak lagi jadi penghalang lagi ketika ada sesuatu yang layak diperjuangkan di ujung bukit. Ya. Pendidikan anak-anak di desa. Berangkat mengajar adalah sebuah tugas dan pengabdian yang harus ditunaikan. Geliat pendidikan itu terus tumbuh di sini. Meskipun jauh, Alhamdulillah jalan menuju desa sudah mudah, sehingga kereta mereka bisa lebih cepat melaju ke sekolah. Meskipun jauh, guru-guru tetap mengusahakan untuk datang on-time, selalu mengusahakan untuk hadir di kelas, membersamai anak-anak. Saya bersyukur melihat itu semua. Jarak itu sangat berarti bagi kami pak, bu. Kadang haru menyaksikan semuanya di sini. Pak, bu, terimakasih sudah bersedia melangkahkan kaki meninggalkan rumah demi anak-anak negeri, demi masa depan yang lebih baik.

.

Pada akhirnya, kita semua belajar untuk lebih bersyukur terhadap hal-hal yang sederhana dalam hidup ini. Belajar menghargai setiap proses dan usaha-usaha setiap orang di sini, guru-guru, mamak dan ayah, dan anak-anak yang telah mengusahakan apa yang telah mereka mampu lakukan.


Cerita Lainnya

Lihat Semua