The Special Mr. Gandi

MuhammadZamrud Al Firdaus 21 Agustus 2015

Sudah hampir satu tahun Bapak Samargandi Mony menjalankan tugas sebagai kepala sekolah SD Inpres Sawangakar, Kec. Kepulauan Botang Lomang, Halmahera Selatan, Maluku utara. Di rentang waktu itu pula beliau berusaha beradaptasi dan mencoba memahami lebih dalam karakteristik di lingkungan kerja barunya itu, baik di sekolah maupun di masyarakat desa. Beliau memang bukan penduduk desa Sawangakar melainkan warga desa Bajo, tetangga desa Sawangakar. Di hari-hari kerjanya entah berapa liter bensin yang dihabiskan untuk mengantar sosoknya ke sekolah sebagai kepala sekolah dan kembali pulang ke rumah sebagai kepala keluarga. Ditambah lagi tugas kepala sekolah yang sering berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Halmahera Selatan yang mengharuskannya bolak balik ke kota kabupaten dengan teman setianya yaitu ketinting atau perahu kecil yang senantiasa mengantarnya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

Sosok lulusan Sekolah Guru Olahraga (SGO) yang bertinggi badan kurang lebih 165 cm dengan perawakan langsing, serta ditambah kumis tebalnya ini memang unik. Raut mukanya yang tampak serius membuat beberapa orang, siswa atau pun masyarakat menjadi segan untuk hanya sekedar menyapa dan berbincang dengannya. Seperti kata pepatah “jangan lihat buku dari sampulnya”, sesuai dengan beliau, yang ternyata mempunyai selera humor yang tinggi dan mau bergaul dengan siapa saja. Ayah dari lima orang anak ini sering membuat lelucon-lelucon yang kadang dapat mencairkan suasana, hal itu ditunjukan beliau pada saat berhubungan dengan siswa dan guru di sekolah. Di pagi hari kegiatan kerja bakti sekolah, dengan memegang parang dan sibuk memtong rumput di halaman sekolah beliau tiba-tiba menyenandungkan sebuah lagu dengan nada-nada yang unik diluar kebiasaan, serentak siswa dan guru tertawa melihat suara nyaring Pa Gandi. Siswa dan guru merasa terhibur ketika Pa Gandi bernyanyi. Setelah melihat itu semua, siswa mulai beranggapan bahwa Pa Gandi ternyata sosok lucu juga meskipun dari raut mukanya tampak galak.

Banyak hal dan pembelajaran baru yang didapat beliau dalam menjalankan tugas kepala sekolah di SD Inpres Sawangakar sejauh ini. Salah satunya adalah bagaimana membuat kesenangan anak-anak di luar jam sekolah, yaitu dengan selalu memenuhi undangan latih tanding sepakbola di desa tetangga. Beliau selalu menjadi yang pertama ketika mendapatkan undangan tersebut. Beliau sadar dan sangat paham jika anak-anak Sawangakar sangat menyukai olahraga yang paling populer di dunia ini yaitu sepakbola. Sejauh yang Pa Gandi lihat, anak-anak Sawangakar banyak memiliki bakat di bidang ini, itulah kenapa beliau sangat antusias dan selalu mendukung kegiatan latih tanding ini selain sebagai penyemangat anak-anak untuk belajar dan rajin masuk sekolah. Dengan ketinting teman setianya anak-anak diangkut menuju tempat latih tanding dimana jaraknya tidak dekat juga. Anak-anak yang selama ini hanya bermain di desanya sendiri sekarang berani keluar desa dan berlatih tanding sepakbola dengan SD desa lain. Kegiatan yang mendapat respon positif dari beberapa kepala sekolah yang berpartisipasi. Selain untuk anak-anak yang akan mendapatkan pengalaman baru, teman baru dan cerita baru, kepala sekolah pun dapat bersilaturahmi dan berjejaring, saling bertukar cerita, bertukar informasi tentang kabar terbaru tentang pendidikan.

Ketika pertandingan berlangsung pun, tak jarang sosoknya berdiri di pinggir lapangan atau di bench pemain untuk memberikan arahan layaknya manager atau pelatih profesional. Karena Pa Gandi mempunyai latar belakang keilmuannya, beliau sering sekali ditunjuk sebagai pengadil lapangan. “Bermain sportif tidak boleh kasar, kalah atau menang itu bonus, yang paling penting kalian bisa saling kenal dan bersahabat meskipun berbeda desa”  ujar beliau pada saat memberikan arahan kepada dua tim yang akan bertanding.

Priiiiiitttttttt (peluit ditiup tanda pertandingan dimulai)!


Cerita Lainnya

Lihat Semua