Gugus Mekar yang Layak Mekar
MuhammadFirdaus Ismail 17 Desember 2015Apakakah Lokarote 2015 hanya kegiatan sekali tingkat kabupaten saja atau seperti apa?
Adakah kelanjutannya?
Kalau ada bagaimana caranya?
Kalau tidak, bagaimana dengan guru lain yang tidak mendapatkan jatah mengikuti kegiatan ini?
Beberapa pertanyaan yang terlontar dari salah satu peserta Lokarote 2015 saat kegiatan pada tanggal 20-21 November 2015 beberapa waktu lalu. Pertanyaan yang juga merupakan kekhawatiran kami Panitia Lokal Lokarote 2015. Sejak awal setelah mengumpulkan relawan pendidikan di Rote dari berbagai latar belakang profesi, kami pun sudah mulai mendiskusikan bagaimana langkah kelanjutan dari Lokarote ini.
Lokarote 2015 atau singkatan dari Lokakarya Inspirational 2015 merupakan rangkaian Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM) sebagai wahana keberlanjutan tahun terakhir keberadaan Pengajar Muda di penempatan. Berbeda dengan kabupaten penemptan lain, dimana hanya wahana Ruang Berbagi Ilmu (Rubi) saja yang disajikan dalam bentuk Lokakarya, kami di Rote tiga wahana sekaligus yaitu Ruang Belajar (Rubel), Indonesia Mengajar Broadcasting (IM Bro) dan Rubi didesain dalam suatu rangkaian kegiatan Lokakarya selama dua hari.
Kegiatan dilakukan selama dua hari penuh dari pagi jam 08.00 hingga jam 17.00 WITA bertempat di Gereja Efata, SMP N 2 Lobalain dan Aula Kecamatan Lobalain. Hari pertama kegiatan berisi tentang materi masing-masing wahana. Dan di hari kedua kami mendiskusikan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari wahana Rubi dan Rubel. Dalam penyusunan RTL ini, peserta dikumpulkan pada masing-masing kecamatan untuk mendiskusikan apa yang akan dilakukan di kecamatan atau gugus masing-masing setelah kegiatan ini, bagaimana strateginya dan siapa penanggung jawab masing-masing. Ya, kegiatan RTL ini merupakan cara kami untuk menularkan semangat Lokarote tingkat kabupaten ini ke kecamatan atau gugus. Sehingga kegiatan tidak hanya selesai dua hari, tetapi juga ada keberlanjutannya di lingkup lebih kecil.
Dan pada tanggal 14 Desember 2015 kemarin, saya mendapatkan kesempatan menyaksikan semangat luar biasa dari guru-guru di Gugus Mekar Kecamatan Rote Barat Daya. Gugus Mekar yang terdiri dari tiga SD, SD Derenitan, SD Mbadokai dan SD Lotelutung merupakan gugus pertama yang melaksanakan kegiatan rencana tindak lanjut tingkat gugus dari kegiatan Lokarote tingkat kabupaten.
Hari itu, berkumpullah tiga puluh guru dari tiga sekolah untuk mendapatkan materi tentang “Metode Belajar Kreatif”. Empat guru yang menjadi wakil gugus mekar untuk mengikuti kegiatan Lokarote tingkat kabupaten mendapatkan kesempatan menjadi narasumber. Mereka berempat berbagai materi-materi yang didapatkannya selama dua hari kegiatan di Ba’a (kota kabupaten Rote).
Hari itu, aku menjadi saksi aura yang sungguh luar biasa positif dari guru-guru Gugus Mekar. Aura positif dari narasumber dengan semangat untuk berbagai dan aura positif dari peserta dengan semangatnya untuk belajar. Dan tentunya aura positif dari ketiga kepala sekolah serta ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) gugus mekar yang telah merencanakan dan menyusun kegiatan ini dengan baik.
Pada kegiatan yang berlangsung dari jam 09.00 hingga 15.00 ini guru-guru diberikan materi tentang pentingnya pembelajaran kreatif, dan dilanjutkan praktek pembuatan media kreatif Matematika dan IPA. Guru-guru sangat antusias membuat media kreatif, semangat menggambar, menggunting, menempel serta menghias. Ada satu kelompok yang membuat dua, padahal tugas mereka hanya membuat satu media. Dan bahkan kepala sekolah pun ikut aktif menggunting kertas-kertas yang kemudian disusun menjadi pohon jam.
Celetukan dari beberapa guru membuat suasana kelas lebih santai dan menyenangkan. “Pak, dulu saya tidak sekolah TK jadi kemampuan menggunting saya jelek pak.” “Wahh,, su tua saya pak, gak kelihatan kalau suruh gunting-gunting gini.” “Kita tepuk-tepuk lagi pak, biar semangat,” “Tepuk usir kambing sa.” Ya,, itulah beberapa celetukan yang mencairkan suasana di tengah keseriusan guru-guru menyusun metode kreatif.
Dan di sesi akhir kagiatan salah satu perwakilan dari Indonesia Mengajar (Ashela Risa) menanyakan perasaan dan apa yang di dapat selama kegiatan hari itu dengan dimulai kata “Ternyata”. “Ternyata Metode Belajar Kreatif membuat guru dan siswa semangat, Ternyata Metode Kreatif ini sebetulnya dekat dengan kita, Ternyata dengan kegiatan seperti ini dapat memotivasi kami untuk lebih kreatif, Ternyata dengan langsung praktek membuat guru dan siswa belajar dari kenyataan.” Itulah beberpa “Ternyata” yang disampaikan oleh peserta setelah mengikuti kegiatan ini. Dan salah satu kepala sekolah menyampaikan “Kami Kepala Sekolah siap mendorong guru-guru dan menindaklanjuti pembelajaran dengan metode kreatif di sekolah masing-masing. Kegiatan pun ditutup oleh bapak pengawas dengan penekanan bahwa apa yang didapatkan hari ini, harus dibagikan dengan teman-teman lain yang berhalangan hadir.
Aku sangat bersyukur, hari itu diberi kesempatan menyaksikan semangat mereka. Gugus Mekar Kecamatan Rote Barat Daya memang Layak Mekar. Mereka telah memekarkan optimisme dan semangat untuk peningkatan kualitas pendidikan anak didik mereka. Semoga mereka juga bisa memekarkan gugus-gugus lain untuk mengikuti kegiatan serupa. Ahhh,,, semakin optimis aku dengan pendidikan di negeri ini.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda