Doa Wajib Guru kepada setiap Muridnya

Masdar Fahmi 7 September 2012

Hari ini, akumengucap Alhamdulillah ya Allah...

Tahun ini, aku mendapat karunia yang melimpah dengan hadirnya anak-anak yang luar biasa  di kampung ini. Hal ini tentu saja membuat aku merasa tertantang menjadi agent of change bagi mereka bahkan untuk aku sendiri.

Terima kasih ya Allah, hari ini aku banyak belajar dari guru-guru kecilku yang ‘tidak bisa diam’, aku belajar dari anak-anak pintarku yang belum sepenuhnya dapatmemahami materi, aku belajar dari para juara yang kelebihan energinya, walaupun setiap hari merekaselalu saja bisa mencari perhatiankudengan godaan-godaannya yang lucu.

Aku benar-benar bersyukur ya Alloh... karena Kau hadirkan mereka secara nyata untukku. Bagiku, mereka adalah rejeki. Bagaimana tidak, ilmuku bertambah setiap harinya gara-gara mereka. Dan, yang paling kunikmati adalah ketika mereka tersenyum dan dengan riang menyapaku, “Pak guru, Beta mau belajar!”, atau saat mereka berkata,”Pak Guru, ini beta pu gambar!”, atau saat mereka menunjukkan dengan bangganya, karya-karya dari tangan lincah mereka. Sungguh, sungguh aku bahagia sekali ya Alloh...

Bagaimana aku tak bersyukur? Jika kenikmatan hati ini terus menerus munculdi hari-hariku yang indah ini. Setiap saat, setiap waktu, bahkan setiap detik hela nafasku berhembus.

Ya Alloh, berikanlah selalu kekuatan padaku ya... Untuk terus bisa berjuang, membantu mereka menjadi insan-insan berbudi luhur, yang kelak akan bermanfaat bagi dirinya sendiri, orang tua, keluarga, saudara dan sahabat-sahabatnya, masyarakat, bangsa negara dan juga bagi agama yang diyakininya. Amin ya robbal alamin ya Alloh... Peluk keinginan hamba-Mu ini ya...

Hehe, mungkin sebagian Anda merasa terharu membaca penggalan doa ini. Jujur saya sempat meneteskan air mata saatpertama kali membaca tulisan ini. Ini adalah doa yang sengaja saya buat, yang terinspirasi dari tulisannya pak Munif Chatib dalam bukunya “Gurunya Manusia” (Kaifa, 2012). Penggalan doa sejenis atau templetnya ada di halaman 70. Hihihi...

Aku merasa harus menuliskan doa ini sebagai pengikat hati dengan anak-anak. Aku yakin, kekuatan doa akan 1000 persen lebih topcer dari sekedar usaha-usaha sekeras apapun itu. Dan saya menyarankan (Haha, sok tua) kepada seluruh guru di Indonesia untuk melakukan hal yang sama. Apapun jenis gurunya.

Aku jadi teringat sepenggal tulisan ini Aku percaya satu, ikatan hati yang kuat akan masih tetap mendekatkan kita dengan seseorang. Teman, sahabat atau keluarga kita. Dan doa, adalah salah satu cara mengikat hati kita dengan orang lain.”(Anonim). So, doa harusnya jadi hal paling utama dalam membangun sebuah hubungan, kan?

Semoga, apa yang kulakukan ini benar. Jujur, untuk ikhtiar kongkrit yang berupa ‘sentuhan langsung’ belum banyak kuperbuat. Lebih tepat dikatakan jika aku masih meraba dan menerka-nerka dari jauh tentang anak-anak.

Tapi, sejujurnya saya akui, apa yang saya tulis dalam doa di atas itu benar-benar terjadi lho... Intinya, setiap hari aku dipaksa rutin belajar dari anak-anak. Yess, ini tepat sekali dengan buku yang dibuat pak Munif, bahwasetiap gurutidak boleh berhenti belajar. Ciiie—kalo kata Aa’Agung. Hahha, bukan maksud jumawa, tapi hanya mencari sebuah pembenaran sadja, wkwkwk bercanda ahh.

Well, apapun doa-doa Anda dan untuk siapapun itu, semoga makin merekatkan hubungan Anda dengan mereka ya. So, adakah namaku terselip dalam setiap doa-doamu?? Asssiiik, terimakasih lhoo... Semoga Alloh senantiasa memberikan petunjuk bagi kita semua, amin!


Cerita Lainnya

Lihat Semua