Bagaimana Cara Memasukkan Gajah ke dalam Lemari?
Masdar Fahmi 19 September 2012Rabu Pagi, 11 Juli 2012
Selamat pagi semua!!! Semoga pagi Anda sangat menyenangkan. Mungkin, semalem ada yang baru saja mimpi indahketemu sang kekasih, atau barangkali dapet rejeki nomplok. Mungkin lagi sebagian ada yang mengalami kejadian yang baru, sehingga pagi ini hanya bisa senyam-senyum mengenang memori yang belum terlalu lama itu.
Pagi ini aku sarapan ubi goreng dan ditemani segelas susu hangat. Wow, ini cukup spesial bagiku, pasalnya, tak setiap hari bisa mengalami haldemikian. Aku menuliskan catatan harian ini di atas meja kerjaku, meja hasil bikinan akudan bapak piara. Di luar sana tak jauh dari aku duduk, terdengar sayup-sayup ombak yang berkejar-kejaran. Sungguh pagi yang indah.
Ngomong-ngomong tentang memori yang belum terlalu lama. Semalem, baru saja aku bertemu dengan siswa-siswa kejar paket. Akhirnya, aku mengajar juga dengan kondisi yang cukup sempurna. Kenapakukatakan cukup sempurna, karena aku sedikit mengikuti kaidah bagaimana mengajar yang baik dan benar. (Hahaha masak sih?).
Aku membuat RPP—meskipun hanya corat-coretan kecil, aku juga memulai dengan apersepsi. Malam tadi, aku menjadi seorang tutoruntuk siswa-siswi paket yang akanmenghadapi ujian sebentar lagi.So, semalem adalah try out goesto exam (alaaaaah).
Apersepsi yang saya terapkan simple saja. Hanya sharing dari pengalaman seharian ini. Setelah cukup kondusif dan terlihat cair, saya mengajak mereka untuk mengerjakan beberapasoal yang telah saya buat. Selama 10 menit mereka mengerjakan dengan serius apayang ada di secarik kertas yangsaya bagikan.
Setelah 10 menit, saya melihat wajah mereka mulai down, sepertinya stress dengan soal-soal Bahasa Indonesia itu. Baiklah, nggak adil banget kalo saya langsung mulai ke pembahasan. Ingat kata pak Munif Chatib, dalam situasi seperti ini kita harus pandai mencari ice breaking yang tepat. Lalu muncullah teka-teki ini—aku lupa dari mana dulu aku mendapatkannya.
“Oke, maya-maya (teman-teman) beta pu (punya) tebak-tebakan sebelum kitong (kita) bahas soal-soal ini. Silahkan yang bisa menjawab angkat tangannya!” Aku bersemangat memulai tebak-tebakan.
Semua siswa tampak begitu tertarik dan memperhatikan.
Saya mulai bertanya, “Bagaimana caranya memasukkan gajah ke dalam lemari??”
Sebagian pakcik-pakcik tertawa, sedangkan mama-mama memilihuntuk senyam-senyum saja. Merekatakmenyangka aku bertanya seperti ini.
Aku tertawa puas dan langsung bertanya, “Siapa yang tahu??” Aku tatap satu-satu siswa, malu-malu semuanya dan memilih untuk diam tak menjawab. Ada sebagian yang ingin menjawab namun kata-katanya tercegat oleh reaksinya yang mendadak malah ketawa sendiri.
Oke, tampaknya mereka menyerah. Ya sudah, aku beritahu kepada mereka semua, bahwa jawabannya adalah.... “Cara memasukkan gajah ke dalam lemari itu gampang. Buka dulu pintu lemarinya, lalu masukkan gajahnya, dan tutup lagi pintu lemarinya, iya tho?!” Hahaha, semuanya tertawa sampai terbahak-bahak. Dan sebagian hanya manggut-manggut saja.
Mungkin mereka berfikir akan ada jawaban yang lebih sulit dari pada itu. Syukurlah, teka-teki ini berhasil mengembalikan keceriaan mereka lagi. Lantas kita lanjut membahas satu per satu soal yang ada.
Hingga sampai di pembahasan soal ungkapan dan peribahasa, mereka kembali tertawa-tawa. Saataku bertanya, apa ungkapan yang tepat untuk oleh-oleh? Mereka hening. Lalu aku katakan, buah tangan. Kemuadian aku bertanya lagi, lalu kalaubuah bibir apa artinya?? Mereka hening lagi. Akupancing dengan beberapa pertanyaan yang sok konstruk. Hingga ada yang menjawab, “Cerewet pak guru!!” Yak sedikit lagi....
Dan, anehnya ketika aku menjelaskan bahwa makna buah bibir adalah menjadi perbincangan banyak orang, mereka malah tertawa. Aku bingung mananya yang lucu?? Bahkan beberapa ada yang menceletuk, “Berarti kalau ada buah bibir, buah tangan, buah hidung, buah mata, buah kaki juga....” Aku hanya bisa geleng-geleng saja.
Di akhir pembahasan, aku kembali menanyakan sebuah teka-teki. Mirip seperti yang sebelumnya. “Oke, saya ada tebakan lagi. Bagaimana caranya memasukkan kuda ke dalam lemari? Ayo angkat tangannya yang bisa...!” Semuanya tertawa. Saharudin—salah satu siswa paketA, menjawab dengan bergumam tanpa mengangkat tangan, “Buka lemari, masukkan, tutup..” Semuanya sontak tertawa.
Lalu aku bilang, “Iya betul sedikit lagi. Tapi yang lebih tepat adalah, buka lemarinya, keluarkan dulu gajahnya, lalu masukkan kudanya ke lemari, baru tutup pintunya!” Huahahaha, kali ini tawa mereka makin terpingkal-pingkal.
Sebelum sesi benar-benar berakhir. Aku menanyakan kembali ke mereka tentang soal-soal yang baru saja kita bahas. Tentang antonim, sinonim, peribahasa, ungkapan, kalimat aktif pasifdan lain-lain. Hampir semuanya kebingungan. Oh no!!! Mereka justru ingat tentang teka-teki yang aku tanyakan,bukan materi yang baru kita bahas. Apakah aku salah memberikan ice breaking??Entahlah, yang penting semuanya berakhir dengan senyuman yang mengembang.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda