Mempertahankan Lebih Sulit Di Banding Menciptakan

JarotDwi Handoko 8 Februari 2016

[Semangat Guru-Guru Angkatan Pelopor Maluku Tenggara Barat]

Angkatan Pelopor Maluku Tenggara barat, nama Angkatan Pelopor atau sering di sebut APEL sudah bukan nama yang asing lagi di Kabupaten Maluku Tenggara Barat ini. bagaimana tidak guru-guru apel adalah guru-guru yang mendapatkan kesempatan untuk belajar selama satu bulan lamanya untuk meningkatkan kapasitasnya. Pendidikan atau pelatihan yang di terapkan benar-benar menempa fisik dan mental mereka selain  materi tentang pembelajaran yang lebih kreatif dan lebih memanusiakan manusia.

Apel berbeda, ya Apel memang berbeda karena banyak dari guru-guru Angkatan Pelopor yang mulai menunjukan kemampuan mereka dan mereka lantang berkata bahwa guru-guru Apel berbeda dengan guru kebanyakan yang masih konvensional dan kurang kreatif dalam memberikan pembelajaran.

Alasan penting adanya guru Angkatan Pelopor adalah kedaran dari pihak Dinas Pendidikan melalui Kepala Dinas bahwa mereka menyadari bahwa Indonesia Mengajar ini akan memberi impact yang besar di setiap sekolah, namun sayangnya Pengajar Muda yang ada di Kabupaten MTB hanya ada 7 orang. Sedangkan yang namanya role model sebisa mungkin ada di setiap sekolah. Di sisi lain pengembangan kapasitas guru dengan metode study banding menurut Kepala Dinas terlalu menghamburkan uang dengan manfaat yang sedikit, karena hanya bisa memberangkatkan sedikit orang saja untuk belajar ke daerah lain.

Maka dari itu dirubahlah caranya dengan mendatangkan trainer-trainer dari Jawa dan melatih guru-guru perwakilan dari setiap sekolah dasar yaitu berjumlah 112 orang guru. Jadilah pelatihan guru-guru Angkatan Pelopor yang metodenya meniru pelatihan Intensif Pengajar Muda Indonesia Mengajar. Kegiatan itu terlaksana pada tahun 2013 di masa Pengajar Muda MTb angkatan ke VI.

Melihat kiprah dan sepak terjang guru angkatan pelopor yang mulai sunyi senyap tertidur pulas setelah kegiatan pelatihan karena banyak persoalan yang membuat angkatan perolor kurang leluasa dalam melaksanakan program akhirnya angkatan pelopor seolah hilang di telan masa. Tapi Pengajar Muda angkatan VIII mulai kembali mengobarkan semangat itu dengan temu akbar APEL yang dilaksanakan di Saumlaki pada tahun 2014. Karena moment yang kurang tepat temu akbar hanya dihadiri oleh sebagian guru angkatan Pelopor.

Di tahun ini salah satu Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk PM angkatan X adalah melaksanakan temu akbar Apel II untuk kembali membakar semangat guru-guru angkatan eplopor. Akhirnya terlaksanalah temu akbar II angkatan pelopor dengan dihadiri oleh 98 orang. Acara kali ini kami ingin menitik beratkan pada refleksi dua tahun lalu apa saja yang sudah mereka lakukan, dengan metode Apreciative Inquiry kami menggali apa saja hal-hal positif yang sudah mereka buat dengan tahapan; Discovery, Dreaming, Design, danDestiny. Metode ini menyadarkan mereka bahwa sebenarnya Apel sudah banyak berbuat hanya saja mereka kurang mengapresiasi apa saja yang sudah mereka perbuat sehingga ketika banyak orang luar menanyakan kontribusi guru angkatan pelopor mereka sulit untuk mengatakan apa-apa.

Setelah mengetahui potensi, impian dan berakumulasi pada rencana tindak lanjut para guru Apel semakin bergairah karena di sela-sela materi kami mengundang guru-guru Apel untuk bercerita pengalamannya terkati perubahan-perubahan yang mereka mulai inisiasi di sekolahnya masing-masing, mulai dari disiplin waktu kesekolah, perubahan guru galak menjadi guru yang disayangi murid-murid, guru yang inisiating actionnyai mulai muncul sehingga bisa menjadi guru teladan yang mengantarknnya sampai ke luar negeri.

Selain refleksi temu akbar apel disisipi penyampaian materi Fasilitasi, karena kami menyadari bahwa guru-guru Apel perlu mempunyai kemampuan fasilitasi untuk memudahkan mereka dalam menyelesaikan masalah. Karena nanti kelak Pengajar Muda tidak akan menemani mereka lagi karena setelah tahun ke lima ini kami akan mengakhiri kontrak dengan Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Materi Fasilitasi diisi oleh salah satu officer dari Indonesia Mengajar yaitu Dimas Sandia.

Temu akbar Apel terasa lebih meriah dengan di tutup oleh penampilan seni di setiap kecamatan dan paginya diisi oleh kegiatan KBB di Sekolah Dasar Kristen Tutukembong Kecamatan Nirunmas. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah adanya RTL tingkat Kabupaten yang akan kami bahas pada tanggal 6 November 2015. Dari beberapa yang akan dilaksanakan adalah menignkatkan kembali Apel Mobile, dan seribu lilin untuk Pendidikan di Maluku Tenggara Barat untuk kembali menyadarkan stakeholder-stakeholder pendidikan di kabupaten Maluku Tenggara barat, dan kesepakatan tempat temu Akbar Apel III di kecamatan Tanimbar Utara di tahun 2016 nanti.

Dengan temu akbar ini setidaknya guru-guru apel mulai sadar bahwa sudah sangat banyak sekali yang mereka lakukan dan mereka mau mengapresiasi sehingga ketika ada orang yang menanyakan kontribusi guru apel mereka dapat dengan bangga menyampaikan apa saja yang sudah mereka lakukan. Semangat mereka mulai kembali bermunculan dan banyak sekali program-program yang akan mereka lakukan untuk kembali mengangkat nama Guru Angkatan Pelopor kembali menjadi lebih baik. Semangat itu kembali terbakar dan kian berkobar.


Cerita Lainnya

Lihat Semua