Serenade tanah Borneo

Herry Dharmawan 28 Juni 2012

Bukan pertama kali aku menaiki kuda besi dalam perjalanan panjang nan melelahkan

Bukan pertama kali pula aku menghirup deru debu sembari menunggu waktu berlalu  

Tapi baru pertama kali ini -dalam perjalanan 4 jamku menuju desa penempatan di Kepala Gurung, Mentebah- aku merasakan suasana yang begitu bergelora.   

Kelebat pohon seakan melambai mesra untuk mengantar perjalananku. Jilatan terik matahari ekuator seakan tak cukup membakari kulit namun juga semangatku.   

Sekerjap lirih begitu jelas terdengar lantunan merdu di kepalaku. Bagaikan serenade yang dipersembahkan bumi borneo kepadaku, alunan gubahan sang maestro Ismail Marzuki dibalut oleh kemegahan nada orkestrasi bertalu-talu di gendang telingaku..  

Padamu negeri kami berjanji

Padamu negeri kami berbakti

Padamu negeri kami mengabdi

Bagimu negeri jiwa raga kami   

 

Aku heran bercampur malu. 

Lagu ini sudah kukenal sejak belasan tahun lalu. Kunyanyikan dalam berbagai kesempatan, kuhapalkan dalam kelas-kelas kesenian

Tapi baru sekali ini..

Ya.. baru sekali ini, dalam perjalanan ini, lagu ini begitu mengena di hati.  

 

 

Duhai ibu pertiwi, perjalanan ini kami tujukan untuk berbakti. 

Mungkin satu tahun bukan waktu yang cukup untuk mengabdi. 

Tapi izinkan kami untuk ikut serta dalam upaya menuntaskan janji. 

Tuk menyambut senyum anak negeri..


Cerita Lainnya

Lihat Semua