info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Belajar Bisa dari Mana Saja Bukan ?

HansRoberto Widiasmoro 2 Mei 2016

         Tamiya. Ada yang belum pernah mendengar atau melihat tamiya ? Bagi generasi 90an, tamiya ini adalah salah satu mainan wajib sebagian besar anak laki-laki. Bahkan ada juga laki-laki dewasa yang juga memainkannya. Tidak peduli di manapun, termasuk di sekolahku, SDN Tesabela. Di ‘kantin’ sekolahku ada yang namanya ‘musim mainan’, dan saat semester satu kemarin, ada masanya di mana mainan yang digandrungi waktu itu ialah sepeda motor mini. Bagi murid-murid sekolahku, sepeda motor mini itu adalah ‘tamiya’ mereka.

         Hampir setiap saat mereka selalu memainkan sepeda motor mini itu. Hingga pada suatu hari aku harus menyita mainan mereka saat jam pelajaran berlangsung. “Basong ini baribut terus ee, sini Pak pinjam dulu itu motor, nanti Pak kasih kembali waktu jam istirahat”, sahutku. Dan, saat jam istirahat tiba, salah satu anak berkata padaku, “Pak, katong bermain balapan su ee”, “Hmm sudah, bermain su”, jawabku sesuai janji tadi. Melihat sebagian muridku asik bermain, niatan isengku muncul. Aku membantu mereka membuat semacam lintasan balap dari kayu-kayu meja dan kursi yang sudah rusak dan tidak terpakai lagi. Dengan lintasan ‘baru’ berupa turunan itu, ternyata mereka jadi lebih bersemangat bermain. Kemudian, tiba-tiba terbesit dalam pikiran, bagaimana kalau sekalian saja aku coba sedikit menjelaskan ke mereka tentang konsep bangun datar (segitiga) dan pesawat sederhana (bidang miring). “Iseng-iseng berhadiah, coba sajalah, siapa tahu mereka bisa sedikit paham”, pikirku. Dan..... ternyata mereka bisa menangkap maksudku !!! “Kira-kira bangun apa yang bisa kita lihat dari lintasan ini ?”, tanyaku, dan mereka menjawab, “Segitigaaaaa”, “Yakk, benar ! Coba kita lihat itu adalah alas, tinggi dan sisi miringnya”, sahutku kemudian. “Nah sekarang kita coba sama-sama, mana yang lebih mudah ? Diturunkan dari atas atau dinaikkan dari bawah ? Mana yang lebih cepat ?”, tanyaku lagi, setelah melakukan percobaan sebentar, mereka menyahut, “Dari ataasss, Paaakk !” Mereka jauh lebih cepat paham ketika belajar seperti ini, meskipun hanya kulit luarnya saja. See, belajar memang bisa dilakukan dari mana saja kan ?


Cerita Lainnya

Lihat Semua