Bukan Bagaimana Akhir Kisah Ini, tetapi Bagaimana Hari Ini

Fini Rayi Arifiyani 27 September 2012

 

Kata-kata Abah Iwan lekat dalam ingat, “Hari ini adalah milik kita.” Kata-kata sakti itu terekam jelas ketika salah satu PM IV bertanya tentang perjalanan setahun ke depan. Pertanyaan PM tu benar-benar terasa tatkala berada di desa. Permainan apa lagi yang harus dilakukan jika semua permainan sudah dilakukan? Lagu apa lagi yang harus dilakukan jika semua lagu dilakukan? Bagaimana jika semua trik mengajar sudah diajarkan? Jawabannya sederhana saja, hari ini adalah milik kita, maka lakukan hari ini. Cukup pikirkan hari ini dulu jika ada kekhawatiran tentang hari nanti.

 

Terkadang kita khawatir pada sesuatu yang belum terjadi. Nanti takut begini dan begitu padahal belum terjadi. Aku jadi ingat suatu permainan (semacam outbond) pada malam hari di Anyer. Kala itu, trainer membawa bara api. Peserta khawatir melewati bara itu, tetapi begitu mencoba sekali, peserta ingin melakukan lagi. Ternyata, bara api itu tidak membakar kaki penginjaknya. Terbukti! Kekhawatiran itu hanya ada saat sesuatu belum terjadi.

 

Jadi, untuk apa khawatir sebelas bulan ke depan?

 

_Catatan sebulan pertama di desa_


Cerita Lainnya

Lihat Semua