Andi Juga Anak Baik

Fini Rayi Arifiyani 28 September 2012

 

Siswa kelas 6 mulai lesu dalam belajar. Untuk membangkitkan semangatnya lagi, saya memilih bercerita tentang beberapa tipe kecerdasan yang dipaparkan Bobby de Porter. Dengan cerita itu, saya harap setiap anak menyadari dirinya cerdas.

 

Saya menceritakan beberapa tipe kecerdasan dengan contoh orangnya. Saat menjelaskan tipe kecerdasan kinestetis, saya memberi contohnya Andi yang duduk di kelas 3.

 

“Andi, adiknya Sindi...” saya membuka cerita tentang Andi sambil melirik Sindi, salah satu siswa kelas 6, kemudian saya melanjutkan cerita, “itu contoh anak berkecerdasan kinestetis.” Kelas hening, menantikan cerita selanjutnya. Dalam keheningan itu, tertangkap raut muka tidak mengerti.

 

“Salah satu contoh anak berkecerdasan kinestetis itu tidak bisa diam atau sering disebut nakal. Andi itu tidak bisa diam, kan? Atau yang biasa kita disebut nakal.”

 

Sindi tersenyum mendengar pertanyaan yang saya lontarkan.

 

“Sebenarnya, Andi tidak nakal. Dia hanya memiliki kecerdasan kinestetis sehingga tidak bisa diam.” Siswa serius menyimak.

 

“Meskipun Andi “nakal”, ternyata Andi itu baik. Kebaikannya itu dapat dikatagorikan sebagai kecerdasan interpersonal." Selanjutnya, aya menceritakan kejadian ketika melihat tipe kecerdasan interpersonal pada Andi.

 

Saat anak-anak diminta mengeluarkan buku dan pulpen, ada seorang anak yang tidak membawa buku dan pulpen.

“Bu, ndak bawa buku dan pulpen,” ujar anak itu.

Saya memanci empati anak-anak yang berada di sekitarnya, “Anak-anak adakah yang mau membagi selembar kertas kepadanya?”

 

Andi yang duduk tidak jauh dari anak itu menjadi anak paling cepat memberikan kertas dari bagian tengah bukunya. Karena pulpennya hanya satu, Andi bergegas meminjam pulpen kepada temannya yang lain. Sesegera mungkin diberikan pulpen yang dipinjamnya kepada anak itu.

 

Melihat kejadian itu, saya terenyah. Ternyata, Andi yang terkenal “nakal” dan menyebalkan memiliki empati yang tinggi. Dengan cepat, dia membantu temannya yang kesulitan. Dia, ya... dia bukan hanya memiliki kecerdasan kinestetis, tetapi juga interpersonal. Bangga rasanya memiliki siswa seperti Andi. Bukan, bukan hanya saya, Sindi sebagai kakaknya juga terlihat bangga. Kebanggaan Sindi terlihat dari raut wajahnya dan senyumnya.


Cerita Lainnya

Lihat Semua