Syukur Kepada Tuhan, Karena Menenangkan Lautan

Fahmi Kurniawan 24 April 2016

“Engku, minjo berangkat!!!” Jelas Fikram, kelas enam. Peserta Olimpiade Sains Kuark.

Masih dalam ingatan, semangat dari anak-anak saat hendak mengikuti babak penyisihan di bulan februari lalu.  

Dari hasil rapat dewan guru, diputuskan akan berangkat h-2 sebelum pelaksanaan babak penyisihan. Semua barang sudah siap sejak malam, tinggal subuh kita berangkat. tapi ketika pagi datang, ombak tidak bersahabat. Di tengah laut yang akan kita lewati, terlihat putih. Tandanya, di sana deru ombak lumayan kencang. Sejak pagi memang belum ada nelayan yang berani berangkat.

“Mari jo engku kita berangkat!!” tambah siswa lain. Semangat siswa ini tidak sejalan dengan pertimbangan dewan guru untuk keselamatan dalam perjalanan. Dari subuh kita menunggu, tapi hingga siang, ombak lautan tak kunjung memperlihatkan tanda-tanda untuk tenang, hasilnya diputuskan bahwa keberangkatan ditunda hingga esok hari.

Masih ada satu hari penuh harapan bagi anak-anak untuk dapat mengikuti Olimpide ini. Dari sore, saya sudah meminta mereka untuk berdoa, agar esok subuh cuaca dapat bersahabat dan kita dapat berangkat.

Subuh datang, angin masih sedikit kencang, tapi tidak dengan ombaknya. Menjelang jam enam pagi, terlihat lautan ditengah sana tidak berwarna putih. Artinya, ombak sedikit mereda. Dewan guru dan orang tua berdiskusi, Hasilnya kita jadi berangkat. Syukur Alhamdulillah, tuhan menenangkan lautan sebentar agar anak-anak ini dapat merasakan kesempatan berkompetisi dengan siswa lain yang ada di pusat kabupaten.

“Hore!!!” teriak anak-anak. Melihat mereka senang, saya pun senang. Anak pulau terdepan negeri ini berkesempatan mengikuti perlombaan.

Hari ini, babak semifinal olimpiade kembali digelar, anak-anak kembali berkesempatan megikutinya. Kali ini, sejak awal keberangkatan tuhan menenangkan lautan. Sampai saat tadi anak-anak pulang, terlihat ditengah lautan sana tidaklah berwarna putih. Syukur Alhamdulillah.  

Senang dan besyukur melihat anak-anak dapat berangkat dan pulang dengan selamat. Apalagi, selama di pusat kabupaten, mereka bergembira melihat dan makan sesuatu yang tidak ada di Pulau. Dengan hati bahagia, anak-anak engku ini kembali ke rumah masing-masing, seraya membawa doa agar ada kesempatan lagi untuk dapat berkompetisi di kemudian hari.

Doakan kami ya kakak-kakak semua.. aamiin. :D

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua