Bertempat tinggal di sebuah pulau kecil di tengah samudera bernama Sabu Raijua membuat anak-anak kurang begitu mengenal bagian Indonesia yang lain. Selain karena sumber listrik hanya ada di kota kabupaten, di daerah tempat tinggal kami sinyal juga teramat sulit.

Hal itulah yang kemudian mendorong saya untuk mengajak petualangan anak-anak di kelas SBK (Seni Budaya dan Keterampilan) untuk mengelilingi Indonesia di kelas-kelas kecil kami melalui sebuh lagu dan tarian yang sederhana. Saya memperkenalkan lagu-lagu daerah kepada anak-anak dan meski menggunakan bahasa yang asing untuk mereka, mereka sangat menyukainya.

Desember lalu, saat ujian akhir semester, kami membuat pentas seni sederhana di kelas. Dalam kesempatan tersebut, saya mengajak Bapak Kepala Sekolah dan semua guru untuk ikut menyaksikan penampilan dari anak-anak. Anak kelas IV menampilkan paduan suara dengan diriringi alat musik yang kami buat sendiri dengan botol air mineral yang sudah tidak dipakai dengan diisi batu kerikil dan botol yang lain diisi dengan pasir. Anak kelas V menampilkan paduan suara dengan menyanyikan lagu-lagu daerah dari beberapa daerah di Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan tidak lupa daerah mereka sendiri, NTT. Sedangkan kelas VI menampilkan tari-tarian dari tiap-tiap pulau yang ada di Indonesia yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Papua.

Hari itu menjadi hari yang membahagiakan untuk saya dan anak-anak. Saya bahagia karena anak-anak menjadi lebih mengenal Indonesia dan anak-anak bahagia karena untuk kali pertama dapat tampil dalam ajang pentas seni. Semua guru juga senang karena tidak menyangka anak-anak selama ini bisa menyanyi dan menari.

Kini, anak-anak mulai memahami akan banyaknya kebudayaan di Indonesia dilihat dari lagu-lagu daerah dan tari-tarainnya. Akan tetapi keberagaman itu tidak kemudian membuat kita harus bertengkar tetapi harus saling menghargai.