Suratnya begitu sederhana.. Tergeletak diatas mejaku, tanpa ku tau kapan anak itu meletakkannya disana. Kulihat ada 3 prangko mainan menempel. Sudah seperti surat resmi saja. Aku coba menebak isinya, paling surat permohonan maaf karena kemaren anak itu tidak datang les sore, atau mungkin surat curhatnya, pikirku. Lalu tanpa sadar bulir mataku mengalir, hingga harus kuhapus cepat2 dengan lengan bajuku. Saat itu kelas masih riuh dengan suara anak2 lain saat jam istirahat. Bolehkah kukatakan, bahwa puisinya sungguh membuaku merasa "ada" dan "bermakna" entahlah mengapa demikian.. Beginilah bait2-nya:

Puisi Murid yang Menyesal

Anak murid akan menyesal kalo ada kesalahan pada gurunya..

Saat gurunya akan pergi meninggalkan dirinya..

Ketika dia sadar waktu tinggal sedikit, dia lalu berbuat baik..

Tidak pernah lagi berbuat jahat kepada teman-temannya sendiri..

Lalu ia mematuhi nasehat gurunya..

Ketika dia akan minta maaf kepada gurunya, gurunya telah pergi jauh..

Dia menangis dan dia sangat merasa bersalah..

Lalu ia berfikir dia tidak akan bertemu gurunya lagi..

By: Minsawi