30 Hari, Akhirnya Aku Jatuh Cinta
Darul Syahdanul 8 September 2012
"Bapak biasa saja dalam mengajar, bapak sepertinya belum akrab dengan anak-anak", (Haura, 2012)
"Mengajar dengan baik kasihan anak orang", (Ibu Dalimah, Asesor PPM, 2012)
Itulah dua kalimat yang selalu memotivasiku untuk memberikan yang terbaik saat mengajar di lokasi penugasan dari Yayasan Idonesia Mengajar. Kalimat tersebut kudapatkan ketika sedang melakukan Praktek Pengalaman Mengajar (PPM) di salah satu SD di Purwakarta sewaktu masih pelatihan Intensif Indonesia Mengajar beberapa bulan yang lalu. Kalimat pertama aku dapatkan dari seorang murid kelas dua, sedangkan yang satunya dari asesor kami saat itu.
Kini sudah sebulan lebih aku berinteraksi dengan wajah-wajah polos Desa Oenitas, setiap hari kulihat mereka dengan wajah ceria penuh harap untuk sesuatu yang baru. Enam belas mutiara yang masih muda, memiliki karakter yang berbeda, lirikan mata yang khas, senyum malu-malu yang terkadang mereka perlihatkan kepadaku, ataupun sapaan "Selamat pagi pak.. !!!" yang aku dapatkan jika bertemu mereka dijalan ketika ke sekolah ataupun pulang sekolah.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut hampir berulang setiap harinya, dan terkadang dibumbui tingkah mereka yang sangat ekspresif, hiperaktif, dan punya imajinasi yang sangat luas tentang sebuah pelajaran. Mereka masih sulit berdamai dengan huruf p, d dan b yang sepertinya berputar-putar di kepala mereka hingga belum mampu membedakannya. Seharian aku biasanya tersenyum puas dengan apa yang mereka capai hari itu, kadangkala aku juga tak sadar mengeluarkan bulir-bulir bening di sudut mata karena melihat mereka kesulitan menyelami samudera ilmu yang begitu luas.
Setelah 30 Hari, Akhirnya aku jatuh cinta. Mungkin terdengar seperti sebuah judul film. Namun akhirnya aku yakin, jika aku benar-benar jatuh cinta pada wajah-wajah polos yang selalu memberiku energi ekstra ketika sedang lelah atau sedang suntuk. Ya... Energi yang mereka berikan melebihi minuman berenergi merek apapun... !!!!. Kini mereka selalu menginspirasiku untuk membuat media pembelajaran yang unik-unik, membuat administrasi wali kelas yang sangat banyak, ataupun belajar menjadi guru yang baik.
Saat ini aku sudah mulai membantu mereka membangun mimpi-mimpi dan memberi semangat untuk meraih ataupun melampauinya. Menjadi guru ternyata sangat nikmat, ada kepuasan tersendiri jika kita mengajar dengan hati. Melihat mereka perlahan-lahan membaca dengan hati dan menulis dengan jiwa, Adalah sesuatu yang tak terhingga untuk di nilai dengan materi.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda