Semangat Untuk Fikri

Budiman 2 Oktober 2014

"Bapak Tong pinjam bola ye, torang mau ajarkan Fikri main bola". Pinta beberapa siswa yang tiba-tiba menghentikan koreksian menumpuk ku di kantor. Langsung aku beranjak dari tempat duduk dan mengambil bola di lemari dan memberikan kemereka. Dengan semangat dan berlari mereka menuju lapangan sekolah menghampiri Fikri yang sudah siap di lapngan dengan kaki telanjangnya.

Seketika itu aku meninggalkan koreksianku dan melihat mereka melatih Fikri bermain bola. Mula-mula mereka mengajarkan bagaiman menendang bola, kemudian membawa bola hingga mengopor bola, semuanya dilakukan dengan kerjasama. Tampak Fikri terus berusaha untuk mengikuti apa yang diajarkan. Dirasa sudah cukup mereka pun bertanding, Fikri juga ikut bermain. Saat bermain sorak semangat untuk Fikri selalu di teriakkan teman-temannya. Fikri pun menjadi semakin bersemangat, Aku pun tak mau kalah memberinya semangat. FIKRI KAMU PASTI BISAAAA.....

****

Sejak luka dikakinya yang tidak kunjung sembuh membuat Fikri hanya melihat teman-temanya bermain. Luka dikaki yang sudah 5 tahun tak kunjung sembuh mebuatnya sedikit pincang saat berjalan dan berpengaruh pada kondisi fisiknya yang kurus tinggi pucat. Bicaranya pun sedikit gagap dan dia memilih untuk diam saja ketika bermain bersama teman-temannya. Di sekolah dia hanya bicara ketika menyapa saya dengan sebutan Bapak dan ketika saya minta untuk membaca.

Yang luar biasa dari Fikri, meskipun kondisi kakinya yang tidak sempurna Dia menunjukkan semangat untuk terus terus dan terus belajar. Dialah yang paling rajin datang ke sekolah dan les ketika tidak membantu orang tuanya. Dialah yang selalu setia menemani ku di sekolah ketika harus pulang terlambat. Dia yang menurunkan bendera saat hujan turun. Dia juga yang paling rajin piket kelas. Dia juga memiliki keinginan yang belum terpenuhi sampai saat ini yaitu mengenakan sepatu, agar sama seperti teman yang lainnya. Sekarang Alhamdulillah lukanya sudah sembuh. Saat itu dia langsung menunjukkan luka yang sudah sembuh kepada saya. "Pak" dan langsung menunjukkan kakinya. "Wah Alhamdulillah artinya kamu bisa pakai sepatu", dan Fikri hanya tersenyum.

Semenjak lukanya sembuh Fikri banyak menunjukkan perkembangan dalam hal bermain bola, membaca, berbicara dan bermain bersama teman-teman.

****

Dari Fikri saya belajar untuk pantang menyerah apa pun kondisinya, hidup harus tetap dijalani karena hidup memang sesulit itu.

 

*Foto Fikri (Barisan depan kanan berbaju pink) bersamaku dan teman sekelasnya


Cerita Lainnya

Lihat Semua