TBM Panglero, Salah Satu Penerang Masa Depan Literasi Indonesia

Bangun Rizka Wijayanto 10 Maret 2021
Hari Jumat-Minggu (5-7 Juni 2020) kemarin berkunjung ke desa penempatan Pengajar Muda : Muhammad Ikram untuk gotong royong berbenah TBM (Taman Baca Masyarakat) dusun Panglero desa Semangus Lama kecamatan Muara Lakitan. Nama taman baca nya adalah TBM Panglero, umurnya belum sampai satu tahun. Bangunan TBM berada di Polindes (Pondok Bersalin Desa) yang belum maksimal digunakan. Jadi Ikram dan warga masyarakatnya sepakat untuk lokasi TBM berada di Polindes. Seperti memakasimalkan potensi yang ada untuk menjadi lebih produktif. TBM dan Polindes yang letaknya berdampingan diharapkan bisa berkolaborasi dalam memajukan pendidikan dan kesehatan. Dalam gotong royong berberbenah TBM, banyak orang-orang yang terlibat. PM (Pengajar Muda) datang ke Panglero dengan formasi lengkap. Ada saya, Rifa, Kiki, Ikram, Beti dan tentunya Ikram. Meleburlah kita dengan penggerak desa, guru-guru dan anak-anak SD N Panglero. Kali pertamanya kita berenam ngumpul bareng di desa ikram. Selain agenda gotong royong, Kita PM dan penggerak pendidikan Panglero seperti warga, guru-guru dan siswa akan mengadakan kegiatan belajar bermain. Memang masa pandemi seperti saat ini dianjurkan untuk tidak membuat kerumunan. Namun bersama sama orang yang bergotong royong sepakat akan melaksanakan kegaiatan. Dengan kordinasi dan komunikasi dengan beberapa aparat pemerintahan, alhamdulilah bisa diperbolehkan untuk melaksanakan kegiatan belajar dan bermain. materi belajar bermain pun seputar virus Corona. Di Panglero memang masih tergolong aman karena masih jarang orang luar yang keluar masuk desa. Belajar bermain di TBM di laksanakan pada pagi sampai siang, ada beberapa yang menggunakan baju seragam merah putih, mungkin dikira masuk sekolah. Banyak siswa yang sudah mulai rindu dengan sekolah, mungkin saat ada informasi untuk bermain dan belajar di TBM di kira mau sekolah. Senang sekali melihat keproduktifan TBM Panglero. Membayangkan jika di semua desa ada TBM yang produktif dan masyarakat sekitar mendukung kegiatan-kegiatannya. Bukan tidak mungkin gerakan literasi di Indonesia akan menyaingi negara-negara maju. Gerakan literasi pasti akan menyala menerangi penjuru-penjuru Indonesia. Anak-anak akan banyak referensi dalam keilmuan yang akan memerdekaakan pikiran mereka, dan pasti akan ada impian yang bermacam-macam dan lebih kontekstual. Misalnya saja ada yang ingin bercita-cita menjadi petani karet yang ingin menggunakan teknologi robot dalam proses panennya atau mungkin akan ada penemu atau peneliti yang berasal dari Panglero yang menemukan bibit sawit atau karet yang super unggul, hasil dari penelitian rekayasa genetiknya. Tidak ada yang tidak mungkin selama terus berusaha.

Cerita Lainnya

Lihat Semua