Potong Ayam

AshelaRisa 15 Mei 2016

Salah satu dari sekian banyak momen terbaik yang kualami selama menjadi Pengajar Muda terpampang nyata di foto ini. Adalah momen pertama kalinya menyembelih ayam di desa penempatan, Desa Modosinal Kecamatan Rote Barat Laut, tanpa ditemani Kak Patrice, Pengajar Muda pendahuluku. Bayangkan, yang biasanya cuma tahunya makan doang, kali ini disuruh menyembelih ayamnya sendiri. Hihihi, maklum, hanya aku yang beragama Islam di desa.

Meskipun demikian, warga desa yang mayoritas beragama Kristen Protestan sedikit banyak sudah cukup mengerti tentang adab makan minum dalam Islam. Selain dari Pengajar Muda angkatan sebelumnya, mereka juga mengetahui hal tersebut dari saudara-saudara mereka yang juga beragama Islam.

Disini, toleransi umat beragamanya sangat luar biasa. Semuanya saling bersaudara. Yang Kristen punya saudara muslim yang tinggal di desa tetangga. Begitu juga sebaliknya. Hasil kawin mawin katanya. Setiap ke pesta, biasanya hidangan untuk yang Islam juga dipisahkan. Bahkan pernah sepulangnya latihan pramuka, aku dikasi ayam hidup dari Mamanya Alden, siswaku di kelas V. Begitulah, seru pokoknya.

Kembali lagi ke potong ayam. Waktu itu pulang sekolah, Cindy memanggil,"Ibu, ibu potong ini ayam dulu ee bo'i, nanti kotong masak sama-sama.."  Cindy ini adik angkatku. Anak pertama di keluarga yang mandirinya luar biasa. Punya dua adik dan satu keponakan yang masih kecil. Yulen, Karin dan Nabila.

Lihat, keningku sampai berkerut dengan jari melentik. Ekspresi dan bahasa tubuh saat belum terbiasa merenggut nyawa si ayam. Waktu itu juga belum berani pegang sendiri, jadinya kepala si ayam di pegang Karin, kakinya dipegang Cindy. Disaksikan beberapa siswaku pula. Agak lebay ya memang, hehehe. Yaaa namanya juga pengalaman pertama.

Bismillah... Huft, jangan tanya rasanya, deg deg serr. Gimana kalo uratnya salah potong, gimana kalo sampe lehernya putus? Tak lama si ayam kejang-kejang lalu mati sudah. Haa, lega.

Nah, itu dulu. Sekarang? Hm, mungkin sudah belasan ayam yang aku potong. Mungkin juga puluhan. Tiap mau menyembelih ayam tetap rasa deg deg serr sih, tapi udah lumayan expert lahh haha.

Nih, konco sepenempatanku di Rote semua udah pernah potong hewan. Zakiya Aryana Pramestri malah udah pernah potong kambing. Muhammad Firdaus Ismail udah pernah potong sapi dan kerbau. Babi aja yang belum, hihi. Tapi udah bisalah jadi panitia qurban tahun ini, ye kan...

Itulah sekelumit cerita penanda kemajuan pribadi yang dialami Pengajar Muda (eeaaakk). Makanya, yuk daftar jadi Pengajar Muda dan rasakan sensasinya. 


Cerita Lainnya

Lihat Semua