Iuran itu adalah Kehadiran di Desa Lekik

Arsyad Azizi 23 Juli 2015

Kita tidak selalu bisa mengajari orang apapun. Kita hanya bisa membantu mereka menemukannya di dalam diri mereka untuk menyentuh masa depan dengan iuran kehadiran. Mungkin itu ungkapan yang tepat atas terselenggaranya kegiatan belajar dan bermain (KBB). Tujuan dari kegiatan ini adalah wahana anak-anak untuk mengekspresikan diri yang bertepatan juga dengan peringatan Hari Anak Nasional. Kegiatan belajar dan bermain dilaksanakan di Desa Lekik Kecamatan Rote Barat Daya yang dapat ditempuh sekitar 1 jam dari Kota Ba’a Kabupaten Rote Ndao.

Desa Lekik sendiri sampai saat ini belum tersentuh aliran listrik, sinyal hp di titik tertentu dan ketersediaan air terbatas. KBB ini terselenggara atas kolaborasi TNI Angkatan laut, Indonesia Mengajar, KKN UGM, KKN UNS dan Taman Baca Bunga Lontar yang diinisiasi oleh anak-anak Muda Rote Barat Daya.

Konsep acara KBB sendiri terdiri atas empat kelompok. Setiap kelompok yang terdiri atas 20 orang tersebut akan berpindah memasuki empat pos selama 30 menit di setiap posnya. Empat pos tersebut terdiri atas pos Nasionalisme, Pengembangan Diri dan Profesi, Dongeng dan Permainan Tradisional Pulau Rote. Salah satu anak menyebutkan kepada kami bahwa kegiatan ini membuat mereka semangat untuk mencapai cita-citanya, salah satunya sebagai guru, setelah memasuki pos pengembangan diri dan profesi yang diisi oleh KKN UNS dan KKN UGM.

Beberapa Pos juga memberi kesan tersendiri kepada anak-anak Desa Lekik. Misalnya, Pos Nasionalisme yang diisi oleh TNI Angkatan Laut yang mengajak anak-anak mengenal pulau-pulau di Indonesia, kekayaan dan potensinya, tidak hanya itu anak-anak juga diajak mengenal profesi Angkatan Laut dengan mengenakan pelampung sebagai simulasi untuk mendekatkan anak-anak dengan profesi Angkatan Laut. Pos Pengembangan diri dan Profesi yang diisi oleh teman-teman KKN UGM dan KKN UNS lebih jauh mengenalkan beragam profesi dan anak-anak diminta untuk menuliskan cita-cita mereka.

Tak kalah seru, Pos Dongeng yang diisi oleh Sholihudin (Pengajar Muda) dan Isnaemi mengajak anak-anak untuk jujur, tolong menolong dan saling mengasihi. Selain itu, Pos yang membuat anak-anak cukup riuh adalah saat mengunjungi Pos Permainan Tradisional Rote Ndao. Salah satu kegiatannya yaitu menari Kebalai (tari tradisional Rote), pun menari Kebalai sempat dilakukan bersama para penyelenggara kegiatan KBB.

Kegiatan KBB juga wahana kolaborasi antar semua pihak di Desa Lekik. Ini dibuktikan dengan peran orang tua saat mengantarkan anak-anak mereka hadir tepat waktu. Pihak sekolah yaitu Kepala Sekolah dan Guru SD Lekik dengan menghubungi orang tua siswa terkait acara. Perwakilan Kecamatan Rote Barat Daya juga turut andil dalam mengawal kegiatan dari pagi sampai siang. Tak luput pengurus gereja yang membantu dan menyebarluaskan informasi kegiatan kepada anak-anak sekolah minggu, dan tak ketinggalan warga Desa Lekik yang begitu antusias dalam membantu keberlangsungan acara. Hal ini menjadi penting karena kegiatan ini dilakukan di masa liburan sekolah sehingga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam mempublikasikan kegiatan.

Puncak kegiatan KBB di akhiri dengan mengajak anak-anak menyusuri pantai untuk memungut sampah. Pun, kegiatan ini diikuti dengan semua masyarakat Desa Lekik. Adapun tujuan dari kegiatan ini bertujuan karena lokasi Desa Lekik berdekatan dengan pantai sehingga ke depannya anak-anak memiliki rasa tanggung jawab dengan menjaga lingkungan pantai.

TNI Angkatan Laut yang juga terlibat dalam acara KBB ini mengungkapkan rasa bangga karena dapat terlibat dan berharap kegiatan kolaborasi KBB dapat dilaksanakan kembali. Selain itu, mereka juga menyampaikan bahwa semua pihak harus turun tangan dalam dunia pendidikan karena mendidik bukan hanya tugas guru tapi semua orang yang terdidik. Dengan kegiatan ini kami semua berharap dapat menggandeng tangan, membuka pikiran, menyentuh hati dan membentuk masa depan.


Cerita Lainnya

Lihat Semua