info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Sekolah itu senang-senang

Arista Setyaningrum 20 April 2016

Sekolah itu belajar

sekolah itu bermain

sekolah itu senang-senang

begitulah yang terasa saat kami melaksanakan Kegiatan Belajar dan Bermain (KBB) secara bergiliran di 6 kecamatan penempatan pengajar muda. Kegiatan ini bertema "Cita-citaku setinggi langit" merupakan perwujudan dari misi untuk menginspirasi. Sekolah penempatan kami mungkin sudah terlalu sering berinteraksi dan bermain-main dengan para pengajar muda, nah kali ini kami berkeliaran sedikit ke sekolah-sekolah yang bukan merupakan penempatan PM untuk menyebarkan inspirasi kepada anak-anak. 

Di Kecamatan Muncang, saya bertugas. Beberapa bulan lalu saya bersama dengan para siswa SMP mengadakan KBB di SDN 1 Mekarwangi, SD Penempatan saya.  Kali ini kami KBB di SD yang merupakan daerah khusus di Kecamatan Muncang, yaitu di SDN 2 Pasireurih. Berjarak sekitar 45 menit dari desa saya ke Desa Pasireurih. Kami berenam (PM X Lebak) berangkat dengan menggunakan motor. Jalan yang kami lalui adalah rute untuk menuju Desa adat Baduy via Ciboleger. Untuk mencapai Desa Pasireurih kami harus melalui jalanan aspal penuh lubang, jalanan sawah dan sebuah jembatan gantung khas Lebak. 

Walaupun kami datang pada hari senin anak-anak tempak semangat dan gembira menyambut kami Pengajar Muda. Mereka penasaran akan warna-warni kertas yang kami bawa, kostum yang kami gunakan dan kegiatan yang akan kami lakukan.

"Ibu, Kelas satu ngga diajak main?" salah satu murid kelas satu menegurku yang bertugas sebagai dokumentator.

Mereka amat antusias dan berminat mengikuti permainan-permainan yang ada di pos. Setiap permainan  memiliki unsur pelajaran. Guru-gurupun tak kalah antusias menyambut kegiatan ini. Beberapa guru mengikuti atau sekedar mengintip dibalik jendela apa yang kami lakukan. Para ibu guru sibuk didalam dapur mempersiapkan liwet khas Lebak untuk makan bersama nanti siang. 

Pos demi pos dilalui anak-anak ini dengan gembira walaupun awalnya malu-malu tetapi berakhir pecah oleh tawa dan basah oleh keringat. Terakhir, mereka memberikan pesan dan kesan akan KBB. Kesan pesan yang mereka tuliskan lucu-lucu khas anak-anak. Tak lupa makan bersama dan akhirnya pulang.

Berkengkerama dengan guru-guru saat "ngaliwet" sering memunculkan ide-ide yang berasal dan curhatan-curhatan mereka. ide-ide untuk terus maju dan bergerak. Ide-ide yang memacu diri agar terus lebih baik. 

Disini bukan kami yang menginspirasi tapi kami yang terinspirasi


Cerita Lainnya

Lihat Semua